Ilustrasi khotbah (pexels.com/Alena Darmel)
Jamaah yang dirahmati Allah,
Setiap detik dalam hidup kita adalah nikmat dari Allah. Nikmat iman, kesehatan, keluarga, rezeki, bahkan udara yang kita hirup, semuanya adalah karunia Allah yang luar biasa. Namun, sering kali kita lupa mensyukurinya, bahkan baru menyadarinya saat nikmat itu hilang.
Allah mengingatkan dalam Al-Qur’an bahwa jika kita mencoba menghitung nikmat-Nya, kita tidak akan mampu menghitungnya karena begitu banyak dan besar nilainya. Bersyukur bukan hanya dengan ucapan “Alhamdulillah”, tetapi juga dengan tindakan nyata. Bersyukur berarti menggunakan nikmat yang diberikan Allah untuk hal-hal yang diridhai-Nya. Jika diberi harta, gunakan untuk membantu sesama. Jika diberi ilmu, gunakan untuk kebaikan. Jika diberi waktu, manfaatkan untuk beribadah dan memperbaiki diri.
Rasa syukur juga menjauhkan hati dari sifat iri dan tidak puas. Orang yang bersyukur akan selalu merasa cukup dan tenang karena ia tahu bahwa segala sesuatu datang dari Allah dan pasti mengandung kebaikan. Sebaliknya, kufur nikmat atau tidak bersyukur dapat menghapus keberkahan. Banyak orang memiliki harta, jabatan, atau ilmu, tetapi karena tidak mensyukurinya dengan perbuatan baik, justru nikmat itu menjadi sumber kesengsaraan.
Maka, marilah kita latih diri untuk senantiasa bersyukur, sekecil apa pun nikmat yang kita miliki. Syukur membuka pintu rezeki, menenangkan hati, dan mendekatkan diri kita kepada Allah.