Berjarak 35 km dari pusat Kota Yogyakarta, terdapat sebuah dusun asri bernama Kemuning. Dusun yang secara administratif terletak di Desa Bunder, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul ini mempunyai hawa yang sejuk sebab wilayahnya dikelilingi hutan. Ditambah lagi dengan keberadaan hamparan telaga yang terletak 400 m dari gapura pintu masuk dusun, dusun ini jadi semakin layak untuk dikunjungi wisatawan yang ingin rehat sejenak dari hiruk pikuk dan kebisingan kota.
Bangunan rumah khas perkampungan, burung-burung yang kadang masih berlalu lalang mengitari habitat alaminya, udara dengan oksigen berkelimpahan, dan telaga serta pegunungan menjadi ciri khas dari dusun ini. Nature dan nurture seolah menjadi dua hal yang berjalan beriringan di Kemuning. Pasalnya, selain memiliki keindahan alam yang tentu alami, dusun ini juga dikelola dan dikembangkan dengan sangat baik. Hal ini tampak pada tersedianya bank sampah, pengelolaan hasil tani menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi, hingga pelayanan kesehatan yang memadai.
Namun, siapa sangka ternyata dulunya Kemuning merupakan dusun yang tertinggal. Terletak jauh dari pusat keramaian, wilayah yang tertutupi hutan dan geliat ekonomi yang lesu membuat kampung ini tidak begitu dikenal, bahkan terkesan terisolasi. Lantas, bagaimana perjuangan penduduk kemuning untuk memajukan daerahnya dan menjadi warga mandiri yang tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah? Berikut kilas balik perjalanan sukses Dusun Kemuning bersama Astra melalui program Kampung Berseri Astra (KBA).