Tentu bukanlah barang mudah bagi seseorang yang memantapkan hati untuk mengabdi di tengah masyarakat, terutama kepada difabel. Ya, dibutuhkan perjuangan dan hati yang besar untuk melakukannya--yang pastinya tidak semua orang mau untuk menjalankannya. Apalagi, ada banyak stigma dalam masyarakat kita bahwa teman-teman difabel itu butuh untuk dikasihani.
Namun, dari sekian banyak penggagas dan pejuang muda di negeri ini, ada satu nama yang barangkali sudah cukup lekat dengan difabel di Nusa Tenggara Timur. Well, tersenyumlah Indonesia, ia adalah Elmi Sumarni Ismau, perempuan berusia 28 tahun yang kini fokus mengabdi dan menjadi aktivis disabilitas di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Sebagai anggota dari Perkumpulan Tuna Daksa Kristiani atau PERSANI, tentu Elmi Sumarni juga mengerti bagaimana berinteraksi dengan difabel dan membangun sebuah jalinan kuat dengan mereka. Tak jarang, Elmi Sumarni juga aktif dalam isu-isu yang berkaitan dengan disabilitas dan bagaimana memperjuangkan hak-hak kaum difabel.
Bagaimana perjuangan dan pengabdian Elmi Sumarni? Penasaran dengan kisah inspiratif ini? Yuk, simak artikelnya sampai tuntas, ya.