Kisah Inspiratif Ayu Purwarianti, Perempuan Tangguh di Balik Prosa.ai

Perempuan mendukung perempuan.
Mungkin kalimat ini akan selalu menjadi hal yang terus diperjuangkan oleh perempuan itu sendiri. Pasalnya, bukan hanya sekadar kalimat, namun upaya yang dilakukan ternyata juga memberi dampak nyata yang kini bisa dirasakan oleh setiap perempuan di dunia, termasuk Indonesia.
Jika berbicara perjuangan perempuan, kamu pasti mengenal sosok R.A. Kartini, bukan? Dia adalah perempuan tangguh yang gigih mengedepankan hak-hak perempuan dan berusaha menyeimbangkan derajat serta kasta di antara perempuan dan laki-laki.
Kini, upaya tersebut pun terbayar lunas. Perempuan bisa bekerja, meniti karier, hingga menjadi apa pun yang mereka mau, termasuk bergelut di industri teknologi. Seraya dengan hal tersebut, salah satu sosok yang bisa dijadikan inspirasi adalah Ayu Purwarianti.
Ayu merupakan perempuan tangguh di balik berdirinya sebuah perusahaan teknologi bernama Prosa.ai. Dirinya juga sekaligus menekuni profesi sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia. Untuk lebih mengenal Ayu, mari simak kisahnya di bawah ini.
1. Mendirikan Prosa.ai sebagai langkah untuk membuktikan bila masyarakat Indonesia juga bisa membuat sebuah teknologi canggih
Prosa.ai lahir dari sebuah riset yang didalami oleh dua orang perempuan dan seorang laki-laki mengenai natural language processing atau pemrosesan bahasa alami. Oleh karena itu, nama yang dipakai sendiri diketahui berasal dari singkatan pemrosesan bahasa yang diimbuhi kata "ai" yang artinya artificial intelligence.
"Sebenarnya, ini berawal dari riset saya dan Ibu Desi (Puji Lestari, Co-Founder sekaligus Chief Scientist of Speech Prosa.ai). Kita ingin sekali hasil penelitian yang ada bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Dasar awalnya dari situ. Kami juga pengin menunjukkan bahwa sebenarnya kita, orang Indonesia, juga bisa bikin sebuah teknologi berbasis teknologi AI," tuturnya kepada IDN Times, Kamis (9/2/2023).
Untuk itu, sejak 2018, Prosa.ai mulai dibentuk sebagai sebuah teknologi pengenal suara untuk bahasa Indonesia. Hal tersebut karena bahasa Indonesia merupakan bahasa milik kita sendiri, di mana kita yang seharusnya lebih paham tentang dialek, kosakata, dan lainnya.