Untuk melancarkan programnya ini, Metha menggandeng petani-petani di Jakarta dan kota-kota mitranya, seperti Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Depok. Ada pula yang dari Sukabumi dan Bandung. Total, sampai saat ini ada 22 petani, baik individu maupun bawah yayasan, telah bekerja sama dengan Sayurbox. Mulanya, tim Sayurbox terjun sendiri ke lapangan untuk membidik para petani yang mau diajak bermitra.
Lama-kelamaan, ada yang datang sendiri untuk menawarkan kerja sama itu. Petani yang digandeng pun tak sembarangan. Dari bibit, bebet, dan bobot hasil pertaniannya sangat ditimbang. Sebab, mereka berfokus pada hasil sayuran organik yang high quality.
“Kami lihat dulu bagaimana cara menanam, bagaimana mereka cara melakukan panen, jadi dari segi kualitas kami ingin petani dapat pengetahuan baru. Kami datang ke kebun. Pingin lihat kalau panenannya bebas pestisida. Lalu kami lihat, mereka punya sertifikat organik atau tidak,” tutur Metha.
Perempuan bertubuh mungil itu begitu getol menciptakan inovasi. Pikirannya terus berputar bagaimana supaya sayur dengan kualitas terbaik sesegera mungkin sampai ke konsumen yang membutuhkan. Setelah melakukan banyak riset, ia pun memutuskan untuk menerapkan sistem pre order.
Jadi, pembeli akan memesan lebih dulu. Kemudian pihak Sayurbox akan menyampaikan pesanan ke petani. “Jadi panen item petani sesuai dengan yang kami order. Enggak ada kelebihan panen yang akhirnya enggak bisa dijual,” tutur Metha. “Setelah itu, petani kirim panennya ke hub kami, lalu kami kirim ke konsumen,” katanya, menambahkan.