Mas Aik menjadi pembicara di Indonesia Writers Festival 2021. (YouTube.com/IDN Times)
Meski konten NKSTHI bersifat guyonan, Mas Aik tetap mengolah ide melalui proses, lho. Setidaknya ada empat tahapan proses yang dilakukan untuk mengolah ide menjadi konten.
Selain ide dari ia dan tim, Mas Aik juga memanfaatkan interaksi publik sebagai sumber konten. Ia melakukan survei, observasi, hingga sesi tanya jawab untuk mengetahui perasaan warganet, apa saja keluhannya tentang hari ini, dan sebagainya.
Untuk mempermudah proses mengolah ide, Mas Aik mengklasifikasi bahan konten yang ia buat dan terima dalam beberapa kelompok. Beberapa yang paling populer adalah keluhan percintaan, keluarga, pekerjaan, dan sekolah.
Setelah mengumpulkan dan menyaring bahan sambat, Mas Aik akan memilih kata kunci yang menjadi inti kalimat. Kemudian, ia menyederhanakannya menjadi kalimat singkat, padat, dan jelas.
Di beberapa kondisi, ia menerjemahkan kalimat keluhan berbahasa daerah ke Bahasa Indonesia. Gak lupa pula untuk menambahkan visual sederhana sesuai tema konten.
Konten yang telah divisualisasi kemudian diunggah ke akun Intagram NKSTHI secara berkala. Mas Aik menambahkan caption singkat untuk memancing warganet agar berpartisipasi menyebarkan konten. Contohnya "Tag teman kamu yang seperti ini, ya."