Suci Arumsari (dok. Istimewa)
Titik balik pada kehidupan Suci terjadi saat ia berbaring di rumah sakit karena penyakit yang dideritanya. "Di situ momen terendah saya ketika saya berpikir saya tidak akan bisa berjalan lagi. Tapi, bahkan di justru saat saya menerima keadaan itu," katanya.
Ia sempat menolak keadaan yang dialaminya dan hal tersebut memengaruhi kesehatan mentalnya. Suci juga sempat kalut memikirkan masa depannya. Namun, ketika ia bisa menerima masalah tersebut rasa semangat pun akhirnya timbul.
"Titik terendah itu yang saya jadikan opportunity hingga saat ini," tuturnya. Dukungan dari orang terdekat dan keluarga membuat Suci termotivasi untuk membuat inovasi dan mendirikan Alodokter.
Ia mengakui bahwa ada banyak tantangan yang harus dihadapinya pada masa-masa awal mendirikan platform kesehatan tersebut. Ditambah ia gak memiliki latar belakang pendidikan medis. Namun, sebagai pasien ia memiliki visi-misi yang kuat dan hal tersebut menjadi modalnya untuk meyakinkan partner, investor, serta timnya.
"Bahwa kita tuh melakukan sesuatu dengan nilai yang besar. Kita melakukan sesuatu dengan manfaat yang gak terhitung. Secara moril atau pun bisnis," ungkapnya. Ibu dari dua orang anak ini pun mengatakan bahwa ia memiliki visi bahwa telemedicine atau layanan kesehatan berbasis digital punya masa depan yang cerah.
Ia juga menjelaskan platform Alomedika yang dibuat khusus untuk para dokter di seluruh Indonesia. "Supaya ada sinergi yang kesambungan dan memiliki manfaat yang tepat bagi masyarakat," tuturnya lagi.
Untuk bisa menghadapi persaingan bisnis, Suci dan timnya berupaya untuk fokus memberikan quality service kepada penggunanya. "Kita benar-benar melakukan SOP yang ketat sekali terhadap dokter yang menjawab dan terhadap informasi yang mau kita publish. Sangat diperhatikan medical excellence dan teknologi yang kita bangun," tambahnya.