Sofwa berpendapat, berpuasa dan berada di situasi pandemik bukan berarti tak bisa melakukan hal-hal produktif. Ia sendiri bakal merasa lebih stres jika tak melakukan apa-apa. Maka dari itu, ia memutuskan melakukan hal baru selama di rumah saja.
Sofwa mencoba peruntungannya di dunia digital. Dia memutuskan membuat channel YouTube dengan konten unik yang diambil dari pengalamannya. Siapa sangka, dalam waktu kurang lebih tiga bulan, akunnya sudah mendapatkan 10 ribu subscriber dan mendapat iklan dari YouTube.
"Jadinya sekarang harus lebih giat upload videonya, bisa hampir setiap hari," tuturnya.
Kontennya bisa dibilang sangat sederhana, yakni hanya seputar kehidupan kesehariannya. Namun, dikemas dengan cara yang menarik. Mulai berkebun, berkeliling sekitar rumah, hingga sekadar berbincang-bincang. YouTube channel yang diberi nama "ALA BULE" ini diurusnya sendiri.
"Aku pakai alat seadanya saja, cuma pakai handphone. Bahkan aplikasi edit videonya juga dari handphone. Tinggal gimana kita bikin konten sama kreativitasnya saja, sih," ujar wanita yang hobi memasak itu.
Awalnya, Sofwa tak ada keinginan untuk membuat YouTube channel. Bahkan, ia baru mengunduh aplikasi tersebut sebulan yang lalu, karena memang tak begitu suka.
Dia tertarik setelah mendapat dukungan dari teman-temannya. "Ternyata cukup gampang, apalagi aku juga punya online shop, jadinya sudah familiar dengan media sosial," katanya.
instagram.com/sofwatunissa
Tak hanya disibukkan menjadi seorang YouTuber, Sofwa juga kerap membunuh rasa bosan dengan mencoba masakan baru. Ia memang sudah sering memasak, bahkan sebelum Ramadan dan pandemik.
Namun, intensitas memasaknya jadi jauh lebih sering karena tak ingin membeli makanan di luar. "Sekarang jadi makin sering, mau ngapain lagi ya kan? Daripada beli di luar, masakan kita bakal jauh lebih higienis juga," jelas Sofwa.
Menu yang Sofwa buat pun cukup beragam, mulai dari martabak, cireng, sup ceker, hingga beberapa masakan Eropa yang terbilang mudah. Menurut dia, orang-orang di dunia mendadak menjadi chef rumahan selama pandemik, demi mendapatkan makanan yang berkualitas, sekaligus membunuh rasa bosan.