Menurut dia, suasana kebersamaan di Pulau Kerdau amat erat. Saat Ramadan, orang akan pergi ke masjid, tadarus, dan Tarawih bersama. Untuk makanan sahur dan berbuka, lagi-lagi bergantung cuaca.
Ketika cuaca bagus, akan ada kapal dari kecamatan yang membawa sayur dan lauk pauk. Jika cuaca ekstrem, maka harus bertahan dengan mi instan dan makanan kalengan.
Sebelum Lebaran, setiap rumah akan dipenuhi aroma kue yang dibuat ibu-ibu. Sedangkan, anak-anak menyalakan pelita atau obor di depan rumahnya.
Jauh dari keluarga saat bulan Ramadan dan Lebaran tentu membuat Ines rindu kampung halaman dan masakan ibunya. Meski begitu, dirinya tidak merasa kesepian. Sebab, hampir semua orang di seluruh pulau mengenalnya, mengajaknya bersama berbuka di masjid.
Lebaran di sana juga berbeda. Setelah salat, makan rantangan yang dibawa dari rumah lalu ke makam keluarga, baca surat Yasin, setelah itu baru halalbihalal ke para tetua dan tetangga seluruh pulau.