Founder I Am Okay dan None Jakarta 2018, Athalla Hartiana Putri Hardian. (instagram.com/athallahardian)
Athalla memiliki keinginan besar untuk membantu masyarakat, utamanya di bidang kesehatan. Sebab menurutnya, kesehatan, baik fisik maupun non fisik, bukan hanya urusan pribadi, tetapi tanggung jawab bersama yang memerlukan perhatian kolektif.
Athalla menempuh pendidikan psikologi untuk mewujudkan impiannya. Baginya, psikologi memberikan pemahaman mendalam tentang perilaku, emosi, dan kondisi mental manusia yang sering kali terabaikan.
"Pada dasarnya kan, aku memang senangnya dengan bidang kesehatan karena sifatnya long lasting. I like to help people, I like to fix things. Ketika aku belajar tentang psikologi, aku ngerasa ya ini sama aja pentingnya gitu. In fact, aku rasa sekarang setelah aku sudah lulus, terutama di Indonesia, kesehatan mental itu adalah hal yang sangat penting. Unfortunately, masih banyak orang yang mungkin merasa ini kurang urgent sehingga dipandang sebelah mata. Makanya, aku merasa kita perlu meningkatkan lagi awareness di masyarakat dan kenapa kesehatan mental itu adalah yang penting, bukan hal yang sifatnya tabu," Athalla ceritakan alasannya memilih pendidikan psikologi.
Di tengah kesibukannya menyelesaikan studi, perempuan multitalenta ini menantang diri untuk mengikuti kontes Abang None Jakarta di tahun 2018. Usianya saat itu masih terbilang muda, yakni 18 tahun. Hal ini sempat membuatnya ragu, khawatir tak mampu mengemban dua tanggung jawab besar sekaligus. Meski jadi finalis termuda, nyatanya Athalla berhasil keluar sebagai juara umum dan mendapat gelar None Jakarta 2018.
Kepada IDN Times, Athalla bagikan salah satu milestone dalam hidupnya, "At that moment sebagai bocah 18 tahun yang baru semester 3, aku rasa itu bukan beban. It's a privilege that I'm able to learn, I'm able to masuk ke dunia baru yang aku sama sekali gak kepikiran untuk masuk dan dikenalkannya di usia muda. Jadi, wawasan aku tuh lebih luas. Aku merasa aku bisa lebih berteman dengan orang-orang yang tiap usianya mungkin lebih luas."
Athalla memanfaatkan kesempatan sebagai Duta Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta sebaik mungkin. Harapannya adalah dapat berkontribusi untuk Provinsi Jakarta melalui platform I Am Okay besutannya dan memberikan kebermanfaatan yang lebih luas.
Organisasi kemanusiaan tersebut juga pertama kali tercetus saat kontestasi Abang None. "Waktu ajang pemilihan abang None tingkat provinsi, kita ditanya, 'Kontribusi kamu apa kira-kira untuk Jakarta nanti kalau misalnya kamu kepilih?' Something along like that. Jawabanku pada saat itu adalah I Am Okay. Jadi, konsepnya memang belum 100 persen matang pada saat itu. Tapi, pada dasarnya, aku ingin I Am Okay ada. Karena aku lihat banyak orang yang merasa terganggu dengan kondisi mental mereka dan masih belum tahu cara mengatasinya gimana," kenangnya.