Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Acara peluncuran Aveeno Dermexa di Habitate Jakarta pada Rabu (31/5/25). (IDN Times/Dina Salma)
Acara peluncuran Aveeno Dermexa di Habitate Jakarta pada Rabu (31/5/25). (IDN Times/Dina Salma)

Intinya sih...

  • Kulit sensitif dapat disebabkan oleh faktor eksternal dan genetik, menyebabkan sensasi perih, terbakar, dan kemerahan.
  • Pelembap memperbaiki skin barrier, menghidrasi kulit, meredakan iritasi, mendukung perbaikan kulit, dan melindungi dari iritasi.
  • Pelembap terkini memiliki bahan aktif untuk meringankan peradangan, penggunaan pelembap harus diikuti dengan UV protector untuk melindungi dari sinar matahari.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Istilah kulit sensitif mungkin sudah cukup familiar untukmu. Individu dengan gangguan kulit sensitif biasanya merasakan kondisi yang kurang nyaman, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Akan tetapi, kondisi ini bisa diredakan dengan menggunakan pelembap dan menghindari faktor pemicu. Hal ini sebagaimana disampaikan, Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp. D.V.E., Subsp. Ven, FINSDV, FAADV, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).

Hanny sebagai dokter spesialis dermatologi, fenerologi, dan estetika menyampaikan serba-serbi permasalahan kulit sensitif. Hal ini dipaparkan dalam acara peluncuran Aveeno Dermexa pada Rabu (28/5/25) di Habitate, Jakarta Selatan.

1. Skin barrier yang kurang ternutrisi bisa menimbulkan peradangan pada kulit

Ilustrasi wanita memakai skincare (freepik.com/freepik)

Kulit sensitif atau peradangan yang terjadi pada kulit seseorang, dapat disebabkan oleh faktor eksternal maupun genetik. Terdapat beberapa gejala yang akan dirasakan oleh seseorang yang mengalami peradangan tersebut. Hal ini dipaparkan oleh Hanny pada peluncuran rangkaian produk perawatan kulit Aveeno Dermexa. 

"Kulit sensitif adalah kulit yang bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang mengganggu. Apa kondisi itu? Apa yang dirasakan? Kulitnya terasa perih, rasa terbakar, kecenderungan gatal, dan ada ruam merah," ujar Hanny.

Secara ilmiah, kulit sensitif disebabkan oleh skin barrier yang tidak bekerja secara maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, anak atau orang dewasa dengan kulit sensitif dianjurkan untuk fokus memperbaiki lapisan terluar kulit yang berfungsi menjaga dari paparan radikal bebas. 

"Apa yang menyebabkan kulit sensitif? Terganggunya fungsi skin barrier. Jadi, pada kulit sensitif, skin barrier-nya terganggu sehingga harus kita perbaiki. Syarafnya juga terganggu sehingga ada rasa perih, panas, dan kemudian terjadi kemerahan atau terjadi reaksi peradangan pada kulitnya," ujar Hanny. 

2. Orang yang punya kulit sensitif tidak disarankan mandi dengan air hangat. Ini beberapa faktor pemicunya!

Ilustrasi wanita memakai skincare (freepik.com/freepik)

Umumnya, kulit wajah cenderung lebih sensitif dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya, sebagaimana dikatakan oleh Hanny. Ia menyampaikan, kulit wajah lebih mudah merah, lebih mudah teriritasi. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bagian kulit yang lain pun bisa terkena.

"Ada beberapa faktor eksternal. Tadi juga disampaikan bahwa kalau mandinya terlalu lama, mandinya terlalu banyak pakai air hangat, air panas, itu juga memengaruhi kulit kita menjadi lebih sensitif," tambah Hanny.

Selain sejumlah faktor di atas, Hanny juga menyebutkan faktor genetik, usia, perawatan kosmetik juga dapat memicu timbulnya peradangan pada kulit. Terlebih, bagi orang Indonesia dengan kondisi cuaca yang lembap. 

"Jadi, kalau misalnya kita menggunakan suatu sabun yang kurang melembapkan kulit, padahal kulit kita sensitif, itu juga akan menjadi masalah. Selain itu, kalau di Indonesia humidity-nya tinggi sekali dan juga polusi," tambahnya. 

3. Serba-serbi memilih pelembap bagi yang punya kulit sensitif agar tidak iritasi

ilustrasi skincare routine (unsplash.com/Kaeme)

Individu dengan kulit sensitif akan merasakan sensasi terbakar, kemerahan, dan tidak nyaman pada permukaan kulitnya. Lalu, bagaimana caranya agar kulit tidak mengalami peradangan secara terus-menerus?

"Tentunya kita perlu pelembap. Pelembap ini sangat banyak, dan kemudian apa fungsi pelembap? Pelembap ini memperbaiki skin barrier nomor satu. Kemudian, menghidrasi kulit. Artinya, kulit yang kering kita lembapkan kembali dan itu adalah fungsi dari pelembap. Kemudian, meredakan iritasi yang tadinya gatel, rasa perih. Kalau misalnya kulitnya sudah lembap, tentunya akan menjadi berkurang gejala-gejala tersebut. Kemudian, pelembap juga akan mendukung perbaikan kulit. Yang kulitnya tadinya kasar, menjadi lembut lagi. Yang terakhir adalah melindungi kulit dari memicu iritasi. Jadi, dia akan membuat suatu selaput di atas permukaan kulit dan kemudian itu akan melindungi kulit kita dari bahan-bahan yang sangat iritatif," ujar Hanny.

Memiliki kulit sensitif memang membutuhkan perawatan ekstra. Salah satu solusi yang ditawarkan bagi pemilik kulit sensitif adalah pengaplikasian pelembap yang sesuai kebutuhan. 

"Orang yang memiliki kulit sensitif penting untuk menjaga kulit dari bahan-bahan iritan. Kedua, pelembap sangat penting untuk diaplikasikan secara rutin dan teratur. Dan tentunya, pilih pelembap sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit," jelas Hanny.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan riset ilmiah, pelembap menjadi produk perawatan yang menghadirkan sejumlah fungsi. Tujuannya mendapatkan fungsi yang maksimal dari sebuah produk perawatan. 

Hanny menjelaskan terkait fungsi pelembap saat ini "Pelembap itu ada beberapa jenis. Pelembap yang konvensional, dulu kita hanya tahu pelembap itu sifatnya oklusif, humektan atau emolien. Hanya tiga itu. Tetapi dengan berkembangnya pengetahuan dan kemudian banyak teknologi-teknologi baru, ternyata ada yang disebut pelembap terkini. Yang termasuk pelembap terkini, adanya tambahan berbagai bahan aktif untuk meringankan peradangan. Misalnya, colloidal oatmeal seperti yang ada di produknya Aveeno. Kemudian natural moisturizing factor, kemudian ada lagi kompleks mikrobio dan ceramide. Jadi, hal-hal ini yang menyebabkan produk yang saat ini menjadi lebih baik."

Penggunaan pelembap juga harus diikuti dengan penggunaan UV protector untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Hanny pun berbagi tips untuk memilih moisturizer dan tabir surya, yakni sebaiknya mempertimbangkan tekstur dari kedua produk perawatan kulit tersebut. 

"Apakah pelembap bisa dikombinasikan dengan UV protector? Tentu saja bisa. Jadi, setelah digunakan pelembap, kita gunakan UV protector. Jadi, masih bisa. Tetapi, tentunya yang tidak terlalu menjadi lengket. Kemudian efek dari pelembap ini adalah menenangkan kulit. Jadi, meredakan reaksi kulit yang sensitif akibat cuaca panas," ujarnya. 

Sebagai penutup, Hanny menekankan pentingnya membaca komposisi produk sebelum kita menggunakannya. Ia menekankan agar masyarakat dapat menjadi smart buyer, di mana hanya membeli produk yang resmi dan telah teruji klinis. 

Editorial Team