Ilustrasi bersabar (unsplash.com/Muhammad Ruqi Yaddin)
Sebagaimana mengutip petuah dari Syuraih al-Qadhi, ketika ditanya, mengapa selalu bersyukur walau sedang tertimpa musibah al-Qadhi menjawab, “Saat musibah menimpaku, aku bersyukur kepada Allah empat kali: aku bersyukur karena musibah yang lebih besar tidak menimpaku, aku bersyukur karena Allah masih memberiku kesabaran menghadapinya, aku bersyukur karena Allah memberiku petunjuk untuk mengucapkan istirja’ (Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’un), dengannya aku mengharapkan pahala, dan aku bersyukur karena musibah tidak menimpa agamaku.”
Seyogianya, memang tidak mudah menghadirkan rasa syukur apalagi saat mendapati suatu musibah. Namun, hal ini tidak lantas, membuat kita goyah terhadap permasalahan yang tengah terjadi. Sejatinya, semakin diliputi oleh rasa keputusasaan, justru semakin dekat dengan jalan keluar, jadi sedikit bersabarlah.
Pada intinya, dengan menghadirkan rasa syukur dalam hidup sebagai pemegang kendali penuh agar tidak berlebihan dalam menanggapi suatu musibah.
Sebagai penutup, ada satu nasihat indah nan bijaksana dari Imam Syafi’i kepada mereka yang tengah dilanda kesedihan.
“Biarkanlah hari-hari melakukan apa yang dia mau
Dan relakan jiwamu jika qadha’ telah ditetapkan
Jika qadha’ telah turun
Tak ada yang sanggup mencegahnya, tidak juga bumi dan langit.”