Acceptance atau penerimaan merupakan fase akhir dari tahapan berduka. Seseorang sudah mengakui bahwa dia mengalami peristiwa buruk dan tak dapat diubah. Perasaan sedih mungkin masih ada tapi dia sudah mulai belajar menerima kenyataan dan menyesuaikan diri dengan hidupnya yang baru.
Hati-hati di Jalan menyuguhkan fase ini melalui lirik dan musiknya. Pada akhirnya, rasa sakit dari perpisahan pada kisah asmara yang kandas harus tetap diterima. Alih-alih menumbuhkan benci, alangkah baiknya memupuk ikhlas. Seseorang harus membuka lembaran hidup baru dengan perasaan yang lebih positif.
Perjalanan membawamu bertemu denganku
Ku bertemu kamu, sepertimu yang ku cari
Konon aku juga seperti yang kau cari
Ku kira kita asam dan garam
dan kita bertemu di belanga
Kisah yang ternyata tak seindah itu
Ku kira kita akan bersama, begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala, ku kira ini 'kan mudah
Kau aku jadi kita
Kasih sayangmu membekas
Redam kini sudah, pijar istimewa
Entah apa maksud dunia
Tentang ujung cerita, kita tak bersama
Semoga rindu ini menghilang
Konon katanya waktu sembuhkan
Akan adakah lagi yang sepertimu?
Kau melanjutkan perjalananmu
Ku melanjutkan perjalananku
Hati-hati di jalan
Menurut Dr. Elisabeth Kübler-Ross, tak semua orang mengalami persis kelima tahapan tersebut dan urutannya pun tak selalu runut. Akan tetapi, setidaknya fase kedukaan memiliki dua tahapan. Ada kalanya pula, seseorang justru mengalami tahapan-tahapan yang berulang hingga perasaan berduka yang dialami benar-benar selesai.
Nah, apakah kamu setuju dengan lagu-lagu Tulus yang gambarkan "Lima Tahap Berduka" seperti di atas? Yuk, bagikan opinimu di kolom komentar!