Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang sedang membaca berita (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seseorang sedang membaca berita (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya sih...

  • Telusuri asal usul informasi secara akurat sebelum percaya dan menyebarkan informasi politik yang diterima.

  • Kenali bahasa yang digunakan dalam informasi tersebut untuk membedakan berita politik yang asli dan hoaks.

  • Lihat kredibilitas media atau penulis yang menyebarkan informasi, serta jangan terjebak emosi dan tahan jempol sebelum share.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Informasi tentang politik akhir-akhir ini memang semakin membanjiri portal berita bahkan sosial media. Namun, sayangnya tidak semua informasi yang beredar itu jelas benar asal-usul faktanya. Mirisnya berita hoaks politik yang tersebar luas justru dapat memecah belah persatuan hingga memancing emosi publik.

Oleh karena itu, sebagai warga negara yang bijak kita perlu memfilter informasi sebelum percaya begitu saja. Sebab, jika tidak berhati-hati bisa saja kita malah terjebak pada berita hoaks yang menyesatkan. Maka jadilah pembaca cerdas tidak hanya untuk diri sendiri namun juga demi menjaga kualitas demokrasi yang lebih baik. Berikut empat tips yang dapat kamu praktikkan untuk menyaring informasi agar terhindar dari berita hoaks politik!

1. Telusuri terlebih dahulu asal usul informasi secara akurat

ilustrasi mencari informasi lewat internet (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Sebelum kamu percaya dan menyebarkan informasi politik yang diterima, alangkah baiknya untuk menelusuri asal-usulnya terlebih dahulu. Kamu bisa mencari tahu siapa yang mempublikasikan informasi tersebut. Jangan lupa untuk cek media yang mempublikasikan informasi tersebut berasal dari lembaga resmi atau hanya akun anonim yang tidak jelas identitasnya.

Berita hoaks politik terkadang disebarkan oleh sumber yang tidak kredibel. Tujuannya tidak lain untuk memprovokasi masyarakat atau memang sengaja membuat narasi dramatis agar cepat viral. Dengan menelusuri berita yang diterima, maka dari sini kita bisa memisahkan informasi yang memang jelas sumbernya dengan yang hanya sekedar opini provokatif.

2. Kenali bahasa yang digunakan dalam informasi tersebut

ilustrasi seorang wanita membaca berita politik (pexels.com/Artem Malushenko)

Cara paling mudah untuk membedakan berita politik yang asli dan hoaks adalah dengan mengenali ciri bahasanya. Biasanya berita hoaks sengaja ditulis dengan kalimat yang bombastis serta bernuansa provokatif. Bahasanya pun biasanya tidak formal bahkan terkesan asal-asalan, misalnya menggunakan kata-kata seperti, "darurat", "seruan aksi". Hati-hati dengan hal seperti ini, karena bisa jadi hanya provokasi yang sengaja mereka buat.

Bahasa yang terlalu emosional ini bertujuan untuk membuat pembaca agar percaya tanpa berpikir panjang. Berita yang valid biasanya ditulis dengan bahasa yang lebih formal, tenang, jelas, serta mampu menjelaskan fakta. Jika kamu menemukan informasi politik dengan gaya yang penuh ajakan emosi atau terlalu heboh sebaiknya jangan menelan mentah-mentah berita tersebut.

3. Lihat kredibilitas media atau penulis yang menyebarkan informasi

ilustrasi seseorang sedang membaca berita di media online (pexels.com/Stanley Ng)

Sebelum kamu percaya pada sebuah berita, hal yang pertama yang harus kamu lakukan adalah melihat siapa yang menyebarkan berita tersebut. Berita yang bersumber dari portal berita asli biasanya mencantumkan rujukan sumber yang jelas sehingga dapat dipercaya. Sementara berita hoaks politik sering kali muncul melalui akun media sosial tanpa identitas atau website dengan nama yang aneh.

Maka cobalah cek rekam jejak penulis atau media yang menyebarkan berita. Meskipun sepele, tapi dapat menjadi langkah efektif untuk membedakan berita valid dan palsu. Sebab, media yang kredibel akan selalu mencantumkan nama penulis editor beserta sumber rujukan lainnya yang agar lebih kuat dan akurat.

4. Biasakan untuk jangan terjebak emosi dan tahan jempol sebelum share

ilustrasi seseorang membaca berita politik (pexels.com/beytlik)

Isu-isu sensitif tentang hoaks politik seperti agama identitas atau kebijakan yang kontroversial biasanya memang sering beredar di media. Tujuannya tidak lain adalah untuk memancing ujaran kebencian serta emosi kepada masyarakat. Disinilah pentingnya untuk menahan diri jika kamu membaca berita yang membuat panas hati.

Cobalah telusuri terlebih dahulu kebenarannya dan biasakan untuk tidak share sebelum berita tersebut memang jelas asal-usulnya. Dengan menahan diri untuk tidak asal share berita yang ada maka kamu juga ikut berpartisipasi mencegah hoaks agar tidak semakin tersebar luas. Sebab, jika berita hoaks sudah tersebar biasanya akan sulit untuk ditarik kembali bahkan dampaknya sangat merugikan masyarakat.

Era digital memang sangat memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi dari berbagai penjuru. Namun, di samping itu sebagai warga negara yang bijak kita juga harus lebih selektif dalam mengonsumsi berita yang beredar. Sebab, menyaring informasi politik tidak hanya untuk melindungi diri sendiri melainkan menjaga ruang demokrasi agar tetap waras di tengah politik yang sedang tidak baik-baik saja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team