ilustrasi pria sedang divaksin (unsplash.com/Mufid Majnun)
Selain menghimbau rakyatnya untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, pemerintah juga mengeluarkan program vaksinasi untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Namun tak sedikit orang yang ragu untuk divaksin karena munculnya berita-berita yang tersebar di berbagai media, jika vaksinasi bisa menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya, bahkan mematikan.
Padahal, tidak semua berita-berita yang bermunculan tersebut sesuai dengan fakta yang sebenarnya, lo. Vaksin mungkin menimbulkan efek samping, tetapi itu tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing. Oleh sebab itu sebelum dan sesudah divaksin, sebaiknya menjaga stamina tubuh agar tetap terjaga agar nantinya setelah divaksin, efek samping yang muncul tidak terlalu berat. Selain itu, utarakan kepada vaksinator jika memiliki penyakit kronis seperti diabetes, jantung atau penyakit kronis lainnya, agar vaksinator bisa mempertimbangkan untuk tetap melakukan vaksin atau tidak.
Namun agar rakyat tidak ragu untuk mendukung program pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus corona ini, sebaiknya pemerintah juga harus lebih aktif lagi untuk memberikan penjelasan seputar vaksinasi dan memberikan kompensasi yang layak jika terjadi hal yang buruk pada rakyatnya yang habis divaksin.
Namun sebelum memberikan kompensasi tersebut, tentu harus memastikan terlebih dahulu penyebab pasti mengapa hal buruk tersebut bisa terjadi. Salah satunya yaitu dengan melakukan tes kesehatan terlebih dahulu kepada orang yang mau divaksin. Karena terkadang ada orang yang tidak mau mengakui jika memiliki penyakit kronis kepada pihak vaksinator atau karena tidak menyadari jika ia memiliki penyakit kronis, karena jarang memeriksakan kesehatannya.
Nah, dengan adanya pemeriksaan kesehatan sebelum divaksin, maka akan bisa meminimalisir munculnya efek samping yang berbahaya bagi orang yang telah divaksin.