Eklin Amtor de Fretes menjadi juri di acara lomba mendongeng tingkat SD tahun 2021 (instagram.com/kak_eklin)
SATU Indonesia Awards bukanlah satu-satunya prestasi yang diraih oleh Eklin selama 6 tahun perjalanannya mendongeng di Maluku. Eklin mendirikan Rumah Dongeng Damai di kota Ambon tahun 2019. Di tempat ini anak-anak dapat mendengarkan cerita dongeng dan belajar bahasa asing seperti Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman yang diajarkan oleh relawan dari Jalan Merawat Perdamaian (JMP). JMP adalah organisasi yang didirikan oleh Eklin tahun 2017. Guru sekolah juga dapat belajar seni mendongeng di sini.
Pada tahun 2021 Eklin menulis buku berjudul "Mari Belajar Mendongeng Kisah-Kisah Damai" yang diterbitkan oleh penerbit Clerry Cleffy Institute. Buku tersebut tidak hanya berisi kumpulan cerita dongeng yang pernah dibawakan oleh Eklin tetapi juga teknik-teknik mendongeng. Eklin percaya bahwa metode mendongeng itu perlu dilestarikan karena selain meningkatkan kemampuan literasi juga membangun hubungan yang baik antara orang dewasa dengan anak.
Dengan mendongeng kita bisa membangun bonding yang kuat atau kedekatan antara kita dengan anak-anak itu, orang tua dengan anak, ataupun juga pengajar dengan anak... karena 1-2 kali mendongeng ataupun 15 menit, 5 menit mendongeng, kita bisa membuat kedekatan itu dengan anak-anak.
Keahliannya dalam mendongeng juga membuat Eklin diminta menjadi juri di acara lomba mendongeng tingkat SD di Maluku. Pengalamannya ini dibagikan oleh Eklin melalui akun resmi Instagramnya yaitu @kak_eklin.
Ketekunan dan perjuangan Eklin Amtor de Fretes untuk menjalin tali toleransi di Maluku melalui cerita dongeng sangat inspiratif. Eklin juga berpesan untuk anak muda Indonesia bahwa kedamaian dimulai dari diri sendiri. Sehingga bila kita menghendaki sesuatu yang baik maka kita harus memulainya dari diri kita sendiri dengan cara melakukan perbuatan yang baik.