Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tanaman bunga mawar mini (vecteezy.com/Victoria Koltsova)
ilustrasi tanaman bunga mawar mini (vecteezy.com/Victoria Koltsova)

Intinya sih...

  • Kulit jeruk kaya akan nitrogen, fosfor, dan kalium yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Nutrisi ini bisa memperkaya tanah dan mendukung perkembangan akar supaya lebih sehat.

  • Kulit apel bisa diolah jadi pupuk cair sederhana untuk tanaman. Rendaman kulit apel melepaskan kalium dan kalsium ke dalam air, membantu pertumbuhan sel tanaman.

  • Kulit pisang mengandung kalium tinggi yang diperlukan tanaman untuk memperkuat batang dan meningkatkan produksi bunga serta buah. Kulit pisang juga bisa dimasukkan ke kompos atau digunakan sebagai mulsa di sekitar tanaman.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap kali kamu masak atau makan buah, pasti ada bagian kulit yang biasanya langsung dibuang ke tempat sampah. Padahal, kulit buah dan sayur punya kandungan nutrisi tinggi yang bisa jadi pupuk alami untuk tanamanmu, lho. Dengan memanfaatkannya, kamu gak hanya bikin tanaman tumbuh lebih sehat, tapi juga ikut mengurangi sampah organik di rumah. Cara ini jelas lebih ramah lingkungan dan pastinya hemat biaya karena kamu gak perlu beli pupuk kimia terus-menerus.

Kulit buah seperti jeruk, apel, pisang, bahkan sayur seperti timun dan kentang punya peran masing-masing dalam membantu pertumbuhan tanaman. Mulai dari bikin akar lebih kuat, daun lebih hijau, sampai menjaga tanaman dari serangan hama. Dengan sedikit usaha, kulit yang tadinya dianggap limbah bisa berubah jadi “harta karun” untuk kebun atau pot di rumahmu. Kalau penasaran gimana cara memanfaatkannya, yuk simak daftar limbah dapur dari kulit buah dan sayur yang bisa bikin tanamanmu makin subur berikut ini.

1. Kulit jeruk

ilustrasi buah jeruk (pixabay.com/congerdesign)

Kulit jeruk kaya akan nitrogen, fosfor, dan kalium yang penting banget bagi pertumbuhan tanaman. Nutrisi ini bisa memperkaya tanah dan mendukung perkembangan akar supaya lebih sehat. Kamu bisa mengeringkan kulit jeruk, lalu mencacah atau menggilingnya sebelum dimasukkan ke kompos atau langsung ditaburkan di sekitar tanaman.

Selain itu, aroma kuat dari kulit jeruk juga bisa bantu mengusir hama seperti semut dan kutu daun. Ini berkat senyawa alami bernama d-limonene yang baunya gak disukai serangga. Jadi, selain jadi pupuk, kulit jeruk juga bisa jadi pestisida alami. Kalau kamu rajin menaburkan kulit jeruk kering ke tanah, tanamanmu bisa tumbuh lebih subur sekaligus terlindungi dari serangan hama.

2. Kulit apel

ilustrasi buah apel (pexels.com/Suzy Hazelwood)

Kulit apel bisa kamu olah jadi pupuk cair sederhana untuk tanaman. Caranya gampang, cukup potong kulit apel kecil-kecil, masukkan ke dalam wadah tertutup, lalu biarkan beberapa hari hingga terurai. Hasil rendaman ini akan melepaskan kalium dan kalsium ke dalam air.

Nutrisi tersebut bisa membantu pertumbuhan sel tanaman dan membuat batang serta daun lebih kuat. Kalau disiramkan ke tanaman, air rendaman kulit apel ini akan mudah diserap akar sehingga mempercepat pertumbuhan. Tapi sebaiknya jangan menaburkan kulit apel mentah langsung ke tanah, ya, karena justru bisa menarik hama yang merusak tanamanmu.

3. Kulit pisang

ilustrasi kulit pisang (pexels.com/SHVETS production)

Kulit pisang terkenal dengan kandungan kalium tinggi, yang sangat dibutuhkan tanaman untuk memperkuat batang dan meningkatkan produksi bunga serta buah. Selain itu, kalium juga membantu tanaman lebih tahan terhadap penyakit.

Cara paling aman memanfaatkannya adalah dengan membuat “teh kulit pisang”. Kamu cukup merendam kulit pisang dalam air beberapa hari, lalu gunakan airnya untuk menyiram tanaman. Selain itu, kulit pisang juga bisa dimasukkan ke kompos atau dikeringkan lalu ditumbuk jadi bubuk agar nutrisinya dilepaskan secara perlahan.

Kalau punya banyak kulit pisang, kamu juga bisa memotong kecil-kecil dan menjadikannya mulsa di sekitar tanaman. Hasilnya, tanah jadi lebih lembap dan subur.

4. Kulit timun

ilustrasi mentimun (unsplash.com/Cecilia Chew)

Kulit timun gak hanya bisa bikin wajah segar, tapi juga bermanfaat untuk kebunmu. Kandungan senyawa cucurbitacin di dalamnya punya rasa pahit yang gak disukai hama seperti kutu, semut, ngengat, bahkan tawon. Jadi, kulit timun bisa jadi pestisida alami yang ampuh.

Selain itu, kulit timun juga bisa diolah jadi semprotan anti-hama. Caranya dengan merendam kulit timun di air selama lima hari, lalu saring cairannya dan masukkan ke botol semprot. Hasilnya bisa kamu gunakan langsung pada tanaman yang terserang hama. Bonusnya, cairan rendaman kulit timun ini juga mengandung kalium dan fosfor yang bisa menambah nutrisi untuk pertumbuhan tanamanmu.

5. Kulit kentang

ilustrasi kentang (pexels.com/Bruno Scramgnon)

Kulit kentang sering dianggap gak berguna, padahal sebenarnya mengandung nitrogen, fosfor, kalium, dan magnesium yang bagus untuk tanaman. Semua nutrisi itu bisa membantu dari pertumbuhan akar sampai pembentukan bunga dan buah. Kamu bisa memasukkan kulit kentang ke dalam kompos, atau membuat pupuk cair dengan merendamnya selama beberapa hari. Setelah itu, cairannya bisa diencerkan dengan air sebelum disiramkan ke tanaman.

Kalau mau praktis, kulit kentang juga bisa dikeringkan dan ditumbuk jadi bubuk untuk taburan di tanah. Hanya saja, kalau mau menaburkan kulit kentang segar, sebaiknya ditutup dengan jerami atau serbuk kayu supaya gak menarik hama. Sekarang kamu tahu kalau kulit buah dan sayur sebenarnya punya manfaat besar untuk kebun atau tanaman hiasmu. Dari kulit jeruk yang bisa jadi pupuk sekaligus pengusir hama, sampai kulit kentang yang kaya nutrisi untuk pertumbuhan, semuanya bisa jadi solusi ramah lingkungan.

Memanfaatkan limbah dapur selain bikin tanamanmu lebih subur, juga dapat membantu mengurangi sampah organik yang menumpuk di rumah. Jadi, lain kali jangan buru-buru buang kulit buah dan sayur, ya, karena ternyata mereka bisa jadi “pupuk emas” untuk kebun kecilmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian