Lupa Mandi Junub Setelah Imsak, Apakah Puasa Masih Sah?

Mandi junub atau disebut juga mandi besar adalah mandi yang dilakukan untuk menyucikan diri lagi setelah hubungan intim suami istri. Mengeluarkan mani atau tidak, siapa pun yang baru bersenggama harus mandi junub.

Sesuai dengan artinya, junub berasal dari kata "junubin" yang artinya jauh. Dengan kata lain, junub adalah kondisi seseorang yang terjauhkan dari ibadah-ibadah tertentu seperti salat dan membaca Al-Qur'an. Supaya bisa 'dekat' atau bisa melakukan ibadah-ibadah tertentu lagi, maka seseorang harus mandi junub.

Di bulan Ramadan, pasangan suami istri diperbolehkan untuk berhubungan intim. Namun, waktunya di malam hari dan harus menghindari waktu di siang hari agar bisa puasa dengan khusyuk.

Waktu berhubungan intim pun bisa jadi menuju waktu sahur atau imsak. Lalu, bagaimana jika sudah imsak tapi belum mandi wajib? Misalnya usai berhubungan intim, pasangan lupa mandi junub karena tertidur.

Dilansir NU Online,  HR. Bukhari-Muslim menegaskan bahwa puasa tetap sah meski lupa belum mandi junub hingga waktu fajar. Berikut bunyi hadisnya:

"Rasulullah pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau mandi dan tetap berpuasa."

Akhirnya, para ulama menyimpulkan hukum mandi junub setelah imsak adalah mubah (diperbolehkan). Ulama juga menyepakati mandi junub boleh dilakukan hingga waktu subuh. Namun, sebelum melaksanakan salat subuh, seseorang harus sudah bersuci dengan mandi junub.

Puasa Ramadan pun tetap sah dan tidak perlu meng-qadha (mengganti) puasa. Mandi junub usai imsak atau subuh tidak memengaruhi puasa sah atau tidak. Meskipun begitu, seseorang harus mandi junub setelah berhubungan suami istri, ya!

Mandi junub agak berbeda dengan mandi biasa. Sebelum membersihkan diri, seorang muslim dianjurkan untuk membaca niat mandi junub.

Dilansir NU Online, niat berisi kesengajaan mandi junub bisa diucapkan dalam hati. Bila mampu melafalkan juga secara lisan, hal ini lebih utama. Berikut bacaan niatnya:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Tidak kalah penting, kamu perlu tahu tata cara mandi junub. Pasalnya, ada langkah-langkah tertentu yang membedakannya dengan mandi biasa.

Pertama, baca niat mandi junub. Opsi lainnya, baca niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.

Kedua, mengguyur seluruh bagian tubuh dengan air dari ujung rambut sampai ujung kaki. 

Selain itu, terdapat beberapa hal sunah yang bisa dilakukan saat mandi junub, di antaranya adalah:

1. Saat masuk ke kamar mandi, ambillah air lalu basuhlah tangan terlebih dahulu hingga tiga kali
2. Bersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan
3. Lakukan wudu sebagaimana saat wudu hendak salat termasuk doa-doanya
4. Tutup dengan menyiram kedua kaki
5. Mulai lakukan mandi junub dengan mengguyur kepala sampai tiga kali sembari membaca niat
6. Guyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian bagian badan sebelah kiri hingga tiga kali
7. Jangan lupa menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali. Alirkan air ke sela-sela rambut dan jenggot (bila punya)
8. Hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan. Kalaupun tersentuh, lakukan wudu lagi.

Demikian penjelasan hukum lupa mandi junub setelah imsak. Jadi, kamu tidak perlu khawatir lagi, sebab puasa tetap sah. Lanjutkan puasa dan mandi junub sebelum melaksankan salat subuh. Semoga bermanfaat, ya!