Tak terasa waktu cepat berlalu, entah sudah berapa banyak peluh dan air mata yang sudah kau keluarkan demi membesarkan gadis kecilmu ini. Gadis yang kau harapkan dapat membanggakanmu kelak.
Ayah, kau tak pernah mengeluh sedikitpun dalam pekerjaanmu. Panasnya matahari dan dinginnya air hujan yang menempa tubuhmu saat kau bekerja tak kau pedulikan. Semangat dan keyakinanmu sangat kokoh dan tak tertandingi.
Ayah, kau begitu bangga saat gadis kecilmu memasuki perkuliahan untuk pertama kalinya, karena bagimu yang hanya berpenghasilan seadanya dan tidak tetap, menguliahkan anakmu merupakan sesuatu yang luar biasa. Namun semangat dan tekad yang gadismu tunjukkan membuatmu yakin untuk mengkuliahkannya walau kau harus tertatih dan berusaha lebih keras dari sebelumnya agar jangan sampai gadismu putus di tengah jalan.
Ayah, gadismu saat ini belum dapat membalas semua kebaikanmu dan tidak akan pernah bisa. Namun ayah, biarkanlah gadis kecilmu ini membalas kebaikanmu dengan prestasi yang mampu diraihnya yang diharap dapat memberikan setitik kebahagiaan walaupun tak sepadan dengan kebaikan yang sudah kau berikan.
Ayah, izinkanlah gadis kecilmu ini memberikanmu kebahagiaan dan rasa nyaman di hari tuamu. Cukup sudah rasanya melihatmu ditengah fisik rentamu bekerja keras demi kebahagiaan keluargamu. Sakitmu tak kau hiraukan demi memberikan kebutuhan gadis kecilmu.