CEO Jangjo, Joe Hansen (Dok. DBS Indonesia)
Untuk melanjutkan gerakan #MakanTanpaSisa, kali ini Bank DBS Indonesia berkolaborasi dengan start-up pengelolaan sampah PT. Jangjo Teknologi Indonesia (Jangjo) untuk mengatasi masalah sampah makanan di area komersial seperti pusat perbelanjaan dan restoran untuk menekan pembuangan sampah makanan agar gak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
Jumlah sampah makanan di perkotaan seringkali gak jadi perhatian masyarakat, padahal faktanya menyumbang lebih dari 50 persen dari komposisi sampah yang ada. Salah satunya dihasilkan dari beberapa titik pusat perbelanjaan dan hotel tempat di mana terdapat banyak usaha makanan dan minuman.
Itulah yang membuat Jangjo hadir lebih dekat demi menjawab permasalahan tersebut dengan menjangkau lebih dari 300 brand restoran termasuk pusat perbelanjaan ternama seperti Plaza Indonesia, PIK Avenue, Mall of Indonesia (MOI), Ashta, dan masih banyak lagi.
Tidak berhenti dengan pencapaian ini, Jangjo yang telah mengolah satu ton sisa makanan per hari dari lokasi tersebut, kini membidik target penambahan pengolahan sisa makanan mencapai 10 ton per hari. Nah, ini diproyeksikan dapat mereduksi 48.000 kg gas metana, serta mengurangi jumlah sampah makanan di area komersial wilayah operasional Jangjo secara umum hingga 50 persen. Kece banget sih ini!
Founder & Chief Executive Officer of Jangjo Teknologi Indonesia Joe Hansen menyampaikan, “Kami memiliki visi untuk menciptakan kehidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat luas dan lingkungan. Oleh karena itu, kami bersyukur atas dukungan Bank DBS Indonesia melalui gerakan ini. Melalui kerja sama ini, kami dapat meningkatkan kapasitas pengolahan sampah makanan dengan target 10 ton per hari. Hal ini membuat kami semakin dekat dengan ambisi kami untuk mereformasi pengelolaan sampah makanan di Indonesia.”