ilustrasi tut wuri handayani (kemdikbud.go.id/logo kemdikbudristek)
Ajaran dalam semboyan ketiga yaitu, tut wuri handayani. Terdiri dari kata “tut wuri” yang memiliki arti mengikuti dari belakang, dan “handayani” yang berarti memberikan dorongan semangat. Maka, tut wuri handayani dapat diartikan sebagai memberikan dorongan semangat dari belakang.
Dalam konteks kepemimpinan atau pengajaran, semboyan ketiga ini bermakna bahwa seorang pemimpin atau guru harus mampu memberikan dorongan semangat dan moral kepada anggota atau siswanya, meski mereka tidak mengetahuinya. Posisi pemimpin tidak selalu di depan, ada kalanya juga di belakang mendorong orang lain untuk maju dan terus mengembangkan potensinya. Termasuk juga, memberikan dorongan agar tumbuh mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
Dari uraian tentang makna Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani, ini dapat menjadi nasihat yang berharga untuk berkehidupan. Ketika menjadi pemimpin atau guru, harus menjadi teladan bagi orang lain, membangkitkan semangat dan motivasi di tengah kegiatan kerja maupun belajar, serta memberikan dorongan semangat dari belakang. Mari, jadikan ajaran dari Ki Hajar Dewantara ini pedoman dalam menjalani peran sebagai pribadi yang unggul.