Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menulis (pexels.com/mikhail-nilov)
ilustrasi menulis (pexels.com/mikhail-nilov)

Apakah kamu gemar menulis? Menulis adalah kegiatan membuat huruf atau angka dengan menggunakan pena, pensil, kapur, dan lain-lain. Bagi yang gemar menulis semua kegiatan, kejadian, buah pikiran, peristiwa, akan dituangkan pada lembaran kertas atau media lainnya.

Bahkan Allah SWT juga memerintahkan  untuk menulis atau mencatat. Pentingnya menulis disebutkan dalam  Q.S Al-Qalam[68]:1, artinya:

Nun, Demi pena dan apa yang mereka tuliskan”

Berikut ini lima manfaat menulis dalam Islam terdapat dalam Al-Qur’an dan hadis.

1.Sebagai sarana berdakwah

ilustrasi menulis untuk dakwah (pexels.com/gabby-k)

Diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin  Amr radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallu’ alaihi wa sallam bersabda:

Sampaikanlah dariku walau satu ayat!” (H.R al-Bukhari)

Sebagai mana diketahui ada berbagai macam cara untuk berdakwah, salah satunya melalui tulisan. Seperti yang dilakukan oleh para ulama, menulis sebagai cara untuk berdakwah.

Di antaranya Buya Hamka, Imam syafi’i, Imam Al-Bukhari, dan lain-lain, mereka adalah para ulama yang menulis buku untuk berdakwah. Dari tulisan mereka hingga saat ini kita dapat dipelajari tentang hadis-hadis shalih dan ilmu agama lainnya.

2.Menulis dapat meninggikan derajat di akhirat kelak

ilustrasi ditinggikan derajat (pexels.com/michael-burrows)

Selama tulisan kamu tidak berisi ujaran kebencian tetapi isinya membawa manfaat dan nilai-nilai kebaikan maka akan membawamu ke surga. 

Janji Allah  barang siapa yang menebar kebaikan walaupun kecil akan mendapat pahala, terdapat dalam Q.S az-Zalzalah: 7, artinya:

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat balasannya

Jadi gairah, ya, untuk menulis yang isinya bermanfaat untuk sesama.

3.Memajukan dan melestarikan ilmu pengetahuan

ilustrasi melestarikan ilmu (pexels.com/negativespace)

Tanpa menulis ilmu pengetahuan tidak akan berkembang. Apa jadinya jika para ilmuwan dan para ulama tidak menulis atau mencatat maka ilmu mereka akan hilang dan tidak berkembang. Karena salah satu sifat manusia adalah pelupa. 

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” (Silsilah ash-Shahihah).

Dengan menulis, ilmu pengetahuan akan lestari dan berkembang dari zaman ke zaman.

Maka jangan malas untuk menulis apa saja, yang dilihat dan dirasakan, sehingga pada suatu saat kamu akan bersyukur pada Allah SWT karena telah menuliskannya.

4. Kegiatan menulis adalah obat penyakit lupa

ilustrasi lupa (pexels.com/keira-burton)

Kegiatan menulis tidak mengenal usia. Para ulama zaman dahulu sangat bersemangat untuk menulis. Tidak ada di antara mereka sakit karena menulis. Bahkan menjelang usia tuanya ingatannya masih tajam karena kegiatan menulis. 

Ketahuilah, Allah memberi karunia pada hambanya terdapat dalam surat  Al-Alaq: 1-5. Di mana terdapat kata “Iqra” kemudian “Mengajarkan dengan perantara pena.” Maksudnya adalah bacalah dengan hapalannya, jika tidak hapal maka dengan tulisanmu.

Karena daya ingat manusia Terbatas dan sering lupa maka menulis adalah obat yang paling ampuh.

5. Menjadi sebaik-baiknya manusia

ilustrasi sebaik-baiknya manusia (pexels.com/mentatdgt)

Pernahkah kamu membaca sebuah buku atau artikel? Setelah membaca, merasa apa yang dibaca sangat berguna atau memberikan jalan keluar dari kesulitan. Nah, berkat tulisan tersebut kamu menjadi sebaik-baiknya manusia dengan menebar manfaat bagi sesama. 

Dikutip dari sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, yaitu:

Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia!”

Dengan menulis kita dapat menebarkan kebaikan selama tulisan bermanfaat. Yuk, mulai menulis, Guys!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team