Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dua wanita berhijab sedang ngobrol (pexels.com/The Hijab Company)
ilustrasi dua wanita berhijab sedang ngobrol (pexels.com/The Hijab Company)

Intinya sih...

  • Jangan menunggu momen spesial untuk menghubungi keluarga atau teman. Kebiasaan sederhana seperti mengirim pesan "Apa kabar?" atau menelepon sebentar bisa membuat hubungan tetap hangat.
  • Manfaatkan fitur aplikasi pesan instan untuk mempererat hubungan, seperti voice note atau panggilan video. Luangkan waktu untuk mengobrol santai dan berbagi cerita.
  • Ajak keluarga atau teman untuk bertemu secara langsung, tidak perlu acara besar seperti Lebaran. Hadir dalam acara-acara keluarga juga dapat menjadi cara efektif untuk menjalin silaturahmi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lebaran selalu menjadi momen yang penuh kehangatan, di mana keluarga, teman, dan kerabat berkumpul untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi. Namun, sering kali setelah Lebaran berlalu, komunikasi yang sebelumnya intens menjadi jarang, dan hubungan pun perlahan merenggang.

Di era modern ini, banyak cara yang bisa dilakukan untuk tetap menjalin hubungan baik dengan orang-orang terdekat. Tidak harus menunggu momen spesial atau acara keluarga, silaturahmi bisa dilakukan dengan berbagai cara sederhana dan bermakna. Kuncinya adalah konsistensi dan niat yang tulus untuk tetap terhubung. Berikut ini adalah beberapa cara mudah yang bisa dilakukan untuk melanjutkan silaturahmi meski Lebaran telah berakhir.

1. Sering menyapa lewat pesan atau telepon

ilustrasi melakukan panggilan lewat ponsel (pexels.comAndrea Piacquadio)

Jangan menunggu momen tertentu untuk menghubungi keluarga atau teman. Kebiasaan sederhana seperti mengirim pesan "Apa kabar?" atau menelepon sebentar untuk bertanya kabar, bisa membuat hubungan tetap hangat. Tidak perlu percakapan panjang, terpenting ada perhatian dan komunikasi yang terjaga.

Di era digital ini, banyak aplikasi pesan instan yang dapat memudahkan komunikasi. Manfaatkan fitur seperti voice note atau panggilan video untuk mempererat hubungan. Jika ada waktu lebih, luangkan untuk mengobrol santai, berbagi cerita, atau sekadar mengirim meme lucu untuk menjaga kedekatan.

2. Mengadakan pertemuan kecil secara berkala

ilustrasi berkumpul bersama sahabat (pexels.com/cottonbro studio)

Jika memungkinkan, ajak keluarga atau teman untuk bertemu secara langsung. Tidak perlu acara besar seperti Lebaran, cukup ngopi bareng, makan siang, atau sekadar berkunjung ke rumah mereka. Momen kecil seperti ini bisa memperkuat hubungan tanpa harus menunggu setahun sekali.

Bagi yang memiliki keluarga besar, bisa menjadwalkan acara kumpul keluarga kecil setiap beberapa bulan sekali. Misalnya, arisan keluarga atau piknik sederhana bersama. Dengan begitu, interaksi tetap terjaga dan hubungan tetap akrab sepanjang tahun.

3. Berpartisipasi dalam acara keluarga atau teman

ilustrasi acara ulang tahun anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Terkadang, kita terlalu sibuk dengan rutinitas hingga lupa bahwa ada banyak acara keluarga atau teman yang bisa dihadiri. Misalnya, pernikahan saudara, syukuran rumah baru, atau ulang tahun keponakan. Hadir dalam acara-acara ini bisa menjadi cara efektif untuk tetap menjalin silaturahmi.

Jika tidak bisa datang langsung, setidaknya beri perhatian dengan mengirim pesan selamat atau hadiah kecil. Sikap ini menunjukkan bahwa meski tidak selalu hadir secara fisik, kita tetap peduli dengan kebahagiaan mereka.

4. Memanfaatkan media sosial dengan bijak

ilustrasi logo Facebook di ponsel (pexels.com/Anton)

Media sosial bukan hanya untuk melihat update terbaru dari teman atau keluarga, tetapi juga sebagai sarana interaksi. Beri komentar atau like pada postingan mereka, ucapkan selamat ulang tahun, atau sekadar berbagi kenangan lewat foto lama yang pernah diambil bersama.

Namun, tetap gunakan media sosial dengan bijak. Hindari interaksi yang hanya sebatas formalitas atau basa-basi. Jika ada waktu, kirim pesan pribadi dan ajak mereka mengobrol lebih dalam agar hubungan tetap erat dan bermakna.

5. Saling mengirim hadiah atau oleh-oleh kecil

ilustrasi kado (unsplash.com/Jess Bailey)

Memberikan sesuatu kepada orang lain tidak harus menunggu momen besar. Hadiah kecil seperti oleh-oleh dari perjalanan, makanan khas daerah, atau barang yang mengingatkan pada kenangan bersama bisa menjadi tanda perhatian yang berarti.

Tindakan sederhana seperti ini bisa meninggalkan kesan mendalam dan membuat hubungan semakin erat. Tidak harus mahal, yang penting adalah niat baik dan kepedulian terhadap orang-orang yang kita sayangi.

6. Menjaga komunikasi dengan sikap saling menghargai

ilustrasi melakukan panggilan video (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Silaturahmi bukan hanya soal seberapa sering kita menghubungi seseorang, tetapi juga tentang bagaimana kita bersikap. Pastikan komunikasi selalu diiringi dengan rasa hormat dan saling memahami, terutama dalam menghadapi perbedaan pendapat.

Hindari topik sensitif yang bisa memicu konflik, seperti politik atau perdebatan yang tidak perlu. Jika ada masalah di masa lalu, jadikan Lebaran sebagai titik awal untuk memaafkan dan memperbaiki hubungan. Dengan begitu, silaturahmi akan tetap harmonis dan penuh kehangatan.

7. Menghidupkan kembali tradisi keluarga

ilustrasi acara keluarga (pexels.com/Julia M Cameron)

Setiap keluarga atau kelompok teman pasti memiliki tradisi tertentu, seperti kumpul keluarga tahunan, tradisi memasak bersama, atau bahkan sekadar agenda saling mengunjungi di waktu-waktu tertentu. Jika tradisi ini mulai pudar, cobalah untuk menghidupkannya kembali.

Ajak keluarga atau teman untuk kembali melakukan kegiatan tersebut, meski dalam bentuk yang lebih sederhana. Dengan cara ini, silaturahmi akan tetap terjaga dan hubungan akan semakin erat dari waktu ke waktu.

Menjalin dan menjaga silaturahmi tidak harus menunggu momen tertentu seperti Lebaran. Hubungan yang baik perlu dipelihara sepanjang tahun agar tetap erat dan penuh makna. Dengan usaha kecil dan niat yang tulus, menjaga silaturahmi bukanlah hal yang sulit. Bahkan, hubungan yang baik bisa semakin erat jika dilakukan dengan konsisten dan penuh keikhlasan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team