Melestarikan Budaya Suku Batak Melalui Tenun Ulos
Wastra nusantara merupakan salah satu hal yang dapat menjadi fokus kita sebagai masyarakat Indonesia untuk melestarikan budaya Indonesia. Wastra adalah kain tradisional peninggalan leluhur secara turun-temurun yang menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia.
Menurut Notty J. Mahdi, Antropolog dari Universitas Indonesia sekaligus pemerhati batik Indonesia, wastra pada awalnya adalah kain adat atau kain yang digunakan saat upacara adat. Namun kini, wastra nusantara bermakna kain tradisional yang juga dipakai untuk sehari-hari. Indonesia memiliki beragam wastra, salah satunya adalah ulos dari Sumatera Utara. Erfan Siboro, seorang penggiat wastra ulos (tenun ulos) membagikan pengalamannya mengenai perjuangannya menjadi seorang wastra ulos.
1. Ulos bukan sesuatu yang "keramat"
Tenun ulos biasanya dilambangkan sebagai jenis kain untuk suatu prosesi adat, padahal sebenarnya ulos itu merupakan kebutuhan sandang yang umum bagi suku Batak. Ulos bukanlah sesuatu yang keramat sehingga kita harus khawatir dan pada akhirnya menghambat perkembangan ulos itu sendiri dalam dunia fashion. Karena kenyataannya pada zaman dahulu, ulos adalah sebuah kebutuhan sandang.