Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi warga penerima bansos (dok.The Conversation)
ilustrasi warga penerima bansos (dok.The Conversation)

Intinya sih...

  • Peran RT/RW minim dalam pemutakhiran data

  • Kurangnya akses dan pemahaman masyarakat

  • Birokrasi dan alur pemrosesan yang lambat

Bantuan sosial (Bansos) merupakan sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu di Indonesia. Namun, program ini seringkali tidak tepat sasaran, dan bahkan banyak masalah yang dihadapi masyarakat.

Misalnya, ada warga yang seharusnya gak layak malah menerima bantuan, dan sebaliknya warga yang layak tetapi namanya gak muncul sebagai penerima bansos tersebut. Bukan hanya itu, berikut adalah tiga alasan mengapa data bansos gak valid dan susah diperbaharui.

1. Minimnya peran RT/RW dalam pemutakhiran data

pentingnya peran RT/RW (pexels.com/olia danilevich)

Data bansos yang tidak akurat dan gak up-to-date bisa disebabkan oleh kurangnya peran RT/RW dalam pengumpulan, verifikasi, dan pemutakhiran data kependudukan. Tanpa keterlibatan aktif dari RT/RW, pendataan penduduk akan sulit mencapai tingkat ketelitian dan cakupan yang memadai.

Keberhasilan program bantuan sosial sangat bergantung pada akurasi data penduduk. Jika RT/RW tidak terlibat aktif, maka data pemerintah daerah menjadi cacat. Sehingga menyebabkan ketidaktepatan sasaran bantuan.

2. Kurangnya akses dan pemahaman masyarakat

minimnya akses dan pemahaman masyarakat (pexels.com/Pixabay)

Banyak warga yang belum mengerti bagaimana cara mengecek apakah namanya terdaftar sebagai penerima bansos atau gak. Ataupun gagap teknologi (gaptek), dan gak semua warga punya akses internet atau Smartphone.

Dampaknya, warga merasa bahwa penerima bansos itu adalah mereka yang kenal “orang dalam” atau yang punya relasi.

Nah, agar bisa mengecek status penerimaan bantuan sosial secara mandiri, kamu bisa menginstal Aplikasi Cek Bansos (di google play store). Aplikasi ini resmi milik Kementerian Sosial (Kemensos) yang memang dirancang untuk memberikan akses langsung kepada masyarakat untuk mengecek status penerima berbagai bantuan sosial. Jika belum mengerti cara menggunakannya, kamu dapat meminta bantuan kepada perangkat desa, atau kerabat yang lebih mengerti, ya.

3. Birokrasi dan alur pemrosesan yang lambat

proses validasi data yang memakan waktu lama (pexels.com/Mikhail Nilov)

Masalah utamanya adalah proses alur datanya yang terbilang cukup panjang dan lambat. Bahkan setiap tahap mulai dari tingkat RT/RW sampai diverifikasi dan divalidasi oleh pemerintah pusat bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Terkadang yang bikin prosesnya lama, karena kurangnya anggaran daerah, kelengkapan dokumen hingga pada prioritas daerah tertentu. Juga banyaknya komponen lembaga yang mengelola data penerima bansos ini dengan punya standar dan aturannya masing-masing. Jadi ribet banget, kan!

Banyak alasan mengapa data bansos gak valid atau bahkan belum diperbaharui. Sehingga menyebabkan program bantuan dari pemerintah ini gak tepat sasaran. Mulai dari minimnya peran RT/RW sampai riweuhnya birokrasi dan alur verifikasi yang sangat kompleks.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team