A: Aku gak mau ah mama. Kenapa aku yang harus minta maaf sama dia kan dia yang jahat sama aku
B: Tetap kamu harus minta maaf sama dia, nak. Karena meminta maaf membuat hatimu jauh lebih tenang
Demikian percakapan yang terjadi antara seorang ibu dan anak. Seorang anak bertubuh tambun berusia 5 tahun yang merengek kepada ibunya karena pinta ibunya meminta maaf kepada teman sebangkunya yang telah mendorongnya jatuh dari ayunan sekolah. Anak kecil memang sejatinya polos dan logis. Logisnya adalah: untuk apa meminta maaf kepada orang yang telah berbuat salah kepada kita? Seorang teman mendorongku hingga terjerembap dari mainan sekolah dan ibu malah menyuruhku untuk meminta maaf. Seharusnya dia yang minta maaf bukan aku.
Tidak hanya pemikiran seorang anak kecil. Orang dewasa pun kerap berpikir demikian. Menganggap tidak ada manfaatnya meminta maaf lebih dulu kepada orang lain yang menyakiti hati kita dengan ucapan dan perbuatannya. Padahal meminta maaf tak sepenuhnya salah walaupun orang tersebut sebenarnya tidak pantas untuk menerimanya. Mengapa?