Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi merasa diawasi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Saat posting pencapaian di media sosial, kamu merasakan semua mata tertuju ke arahmu? Nah, di sini kamu mulai merasakan overthinking, kamu menganggap post yang kamu share itu jelek atau tidak layak dikonsumsi publik. Padahal orang yang memberikan likes ke kamu belum tentu menyukai postingan kamu lho, bisa saja dia meninggalkan tanda hati hanya untuk menghargai. Ini dinamakan spotlight effect, tapi bukannya hanya terjadi di real life saja, ya? Eitss, jangan salah kira fenomena ini bisa terjadi di mana saja lho.

Spotlight effect atau efek lampu sorot ialah kecenderungan seseorang berpikir dirinya selalu diperhatikan oleh orang lain lebih dari kenyataannya. Efek ini menimbulkan bias egosentris, kondisi di mana seseorang terlalu bergantung pada sudut pandang sendiri dalam menelaah sebuah peristiwa. Sehingga cenderung melebih-lebihkan fakta yang ada, bias ini akan mempengaruhi seseorang dalam memproses informasi dan mengambil keputusan. Lalu bagaimana mengatasinya? Berikut ini tiga tips yang perlu kamu ikuti.

1. Menyadari spotlight effect itu ada

ilustrasi spotlight effect itu nyata (pexels.com/Keira Burton)

Langkah pertama yang harus kamu lakukan ialah menyadari bahwa fenomena spotlight effect itu ada, ketika kamu share post di media sosial belum tentu seseorang memperhatikan aktivitas kamu. Memang ada yang melihatnya, tetapi itu hanya segelintir orang dan tidak sebanyak yang kamu pikirkan. Perlu kamu tahu orang lain tidak melihat kamu secara detail kok dan mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Kamu mulai percaya diri nih, namun banyak komentar buruk yang menyerang. Tapi jangan patah semangat, ya. Bisa jadi sesuatu yang kamu anggap biasa saja menjadi motivasi untuk orang lain. Kalo kamu masih merasa cemas terus menerus, terapkan prinsip posting lalu lupakan agar pikiran kamu tidak dipenuhi hal yang belum terjadi.

2. Maafkan diri kamu

Editorial Team

Tonton lebih seru di