Edukasi seksual yang komprehensif penting untuk diajarkan sedari dini. Dilansir UNESCO, hanya 34 persen anak-anak di seluruh dunia yang memahami bagaimana pencegahan dan penularan HIV dan dua dari tiga anak perempuan di beberapa negara tidak tahu apa yang harus mereka lakukan saat pertama kali menstruasi.
Mereka berhak untuk mengenal tubuh mereka sejak kecil. Selain itu, cepat atau lambat, mereka akan melalui masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Tanpa adanya informasi dan edukasi yang jelas tentang kesehatan seksual, mereka akan merasakan kebingungan dan ketakutan.
Dari alasan itulah, Mariana Yunita Hendriyani Opat atau akrab disapa Tata memulai gerakan program Bacarita Kespro bersama Tenggara Youth Community yang ia dirikan. Setelah menuliskan artikel “Dari Korban Jadi Relawan, Mariana Yunita Beri Edukasi Seks pada Anak”, penulis ingin mengupas lebih dalam bagaimana metode dan pengajaran Bacarita Kespro yang diinisiasi oleh Tata bersama Tenggara. Siapa tahu, dengan program ini, para pemuda di Indonesia bisa meneladani dan membuat program dengan visi serupa. Mari kita simak penjelasan berikut.