Ilustrasi lemonading (pexels.com/cottonbro studio)
Akui perasaan, lalu cobalah untuk mengubahnya
Thea Gallagher, PsyD, profesor klinis di NYU Langone Health melalui laman SELF, mengungkapkan bahwa banyak rintangan dan ujian yang terjadi dalam kehidupan. Penting untuk mengakui perasaan kesal, marah, maupun sedih atas tantangan itu, bukan malah mengabaikannya.
Tanyakan pada diri, 'Apakah ada cara lain untuk melihat masalah ini? Apa skenario terbaik, terburuk, dan kemungkinan terburuknya? Selain itu, ia juga menyarankan untuk melihat situasi apa adanya, lalu berfokus pada apa yang dapat kita lakukan.
Buatlah sebuah 'mantra'
Membuat mantra seperti, "Saya bisa melakukannya," dapat membantu. Jason Moser, PhD , profesor kognisi dan ilmu saraf kognitif di Universitas Negeri Michiga melalui SELF, juga telah melakukan penelitian yang menemukan bahwa berbicara kepada diri sendiri saat menghadapi sesuatu yang sulit dapat membantu.
Temukan humor dalam kehidupan sehari-hari
Berusahalah sebaik mungkin untuk menerima masa-masa sulit dengan tenang dan mencari bagian yang paling lucu yang masih ada dalam tantangan tersebut. Pengertian dan humor membuat kita lebih mudah mengatasi masalah.
Menuliskan rasa syukur
Menuliskan rasa syukur merupakan salah satu cara paling sederhana untuk mengakui hal-hal baik yang terjadi dalam hidup. Ini membantu otak kita membentuk koneksi baru yang dibutuhkan untuk mulai memperhatikan hal-hal baik dalam hidup yang selalu ada, bahkan di tengah kesulitan terbesar.
Ubah rutinitas
"Memiliki jadwal yang pasti dapat membantu menurunkan stres dan membuat kita merasa lebih terkendali. Namun terkadang jadwal tersebut dapat mulai terasa monoton," imbuh Kerry Kinney, PhD, seorang psikolog dan asisten profesor di Vanderbilt University Medical Center, mengutip SELF.