Wawancara Pandawara Group (IDN Times/Alma S)
Ihsan menjelaskan, bahwa kita harus mengekspresikan apa yang seharusnya dilakukan melalui konten-konten edukasi. Berhenti membagikan konten yg menggiring opini negatif. Selain itu, Agung juga menambahkan untuk memperhatikan konten yg kita buat, karena hal tersebut sangat berpengaruh pada anak-anak dan yang menonton.
“Setiap orang punya sisi positifnya masin-masing, punya dampak baik untuk masyarakat luas masing-masing. Sebarkan saja, agar orang-orang melihat apa yang kamu punya,” tegas Rafli.
Dalam melakukan kegiatan pembersihan sampah, Pandwara Group menjelaskan setiap tempat punya kesan sendiri. Mereka mengatakan ada pengalaman yang gak bisa dilupakan, seperti membersihkan sampah selama tujuh hari, setelah itu mereka berenang di sungai yang sudah dibersihkan.
Mereka juga gak jarang mendapatkan penolakan dari masyarakat setempat saat akan membersihkan sungai. Menurut mereka, salah satu cara untuk menghadapi penolakan tersebut adalah dengan cara mencernanya dengan kepala dingin. Mereka juga mengatakan bahwa lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama.
Beberapa dari kamu mungkin juga bertanya-tanya, setelah membersihkan sampah, lalu sampahnya dibuang kemana? Nah, Ihsan menjawab bahwa sampah yang sudah dikumpulkan akan dipindah ke TPA. Karena sampah yang didapatkan adalah sampah yang susah diolah atau susah rusak, jadi butuh proses panjang untuk mengelola sampah itu.
Ternyata gak mudah ya perjalanan Pandawara Group hingga bisa sampai ke titik saat ini. Namun, ada satu hal yang bisa kita contoh, yaitu tetap melakukan kegiatan positif yang bisa memberikan dampak yang baik pula untuk masyarakat sekitar. Selamat ya Pandawara Group atas penghargaannya!