Tidak semua orang mampu melihat konflik sebagai peluang, tetapi bagi seorang pemaaf, pertengkaran, kesalahpahaman, atau luka batin bisa menjadi titik tolak untuk bertumbuh. Dengan hati yang lapang dan kemauan untuk memahami, seorang pemaaf tidak hanya meredakan ketegangan, tetapi juga mengolah rasa sakit menjadi Pelajaran berharga.
Mereka tahu bahwa memaafkan bukan berarti melupakan, melainkan menyadari bahwa setiap konflik menyimpan potensi perubahan positif baik dalam diri sendiri maupun dalam hubungan ddengan orang lain. Dalam artikel ini, akan mengulas lima cara seorang pemaaf mampu mengubah konflik menjadi jalan menuju pertumbuhan yang lebih bermakna.