Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
mariatsallato.com

Aku tahu aku bukan satu-satunya anak korban broken home di dunia ini. Bahkan kamu yang telah meng-klik untuk membaca artikel ini mungkin juga berasal dari keluarga broken home.

Biar aku ceritakan sedikit tentangku. Aku adalah anak dari sebuah keluarga yang sebenarnya sederhana, tapi banyak orang menganggap keluarga kami berkecukupan. Saat aku SMP, keluargaku dirundung masalah beruntun. Orangtuaku cerai dan kehadiran pihak ketiga membuat ayahku berubah menjadi sosok yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. Dia tidak peduli dengan keluarganya, melepas tanggung jawabnya untuk mengayomi dan membiayai keluarganya kemudian pergi begitu saja.

Tragedi yang menimpa keluargaku ini membawa banyak perubahan dalam hidupku, termasuk perubahan dalam pandanganku terhadap 3 hal yang akan aku bahas di artikel ini. Entah apakah aku adalah satu-satunya anak korban broken home yang berpikir demikian atau korban-korban lainnya juga?

1. Pernikahan dan Perceraian.

pastordaveonline.org

Dulu aku pikir pernikahan itu pasti indah dan bahagia. Aku pikir yang namanya perceraian itu cuma bisa terjadi di pernikahan artis-artis seperti yang biasa aku tonton di program infotainment saat aku masih kecil. Tapi setelah perceraian benar-benar terjadi di keluargaku, antara kedua orangtuaku. Akhirnya aku sadar, bahwa pernikahan siapa saja entah dari kalangan atas, menengah, bawah, publik figur atau orang biasa, bisa berujung di perceraian.

Ini bukan berarti aku takut menikah. Aku masih bermimpi suatu saat nanti akan menikah dengan seseorang yang cocok untukku. Hanya saja, pandanganku yang sekarang tentang pernikahan sudah berbeda dengan dulu.

Berbeda dengan dulu ketika aku menganggap menikah itu harus dengan pasangan yang mapan, yang bisa menafkahi keluarga dengan baik, sekarang aku memandang penikahan sebagai persatuan dua watak manusia yang harusnya saling melengkapi.

Menikahlah dengan seseorang yang kekurangannya mampu kamu lengkapi dengan kelebihanmu, dan kelebihannya mampu melengkapi kekuranganmu.

2. Labelling 'Perawan Tua'.

Editorial Team

Tonton lebih seru di