Aku tahu aku bukan satu-satunya anak korban broken home di dunia ini. Bahkan kamu yang telah meng-klik untuk membaca artikel ini mungkin juga berasal dari keluarga broken home.
Biar aku ceritakan sedikit tentangku. Aku adalah anak dari sebuah keluarga yang sebenarnya sederhana, tapi banyak orang menganggap keluarga kami berkecukupan. Saat aku SMP, keluargaku dirundung masalah beruntun. Orangtuaku cerai dan kehadiran pihak ketiga membuat ayahku berubah menjadi sosok yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. Dia tidak peduli dengan keluarganya, melepas tanggung jawabnya untuk mengayomi dan membiayai keluarganya kemudian pergi begitu saja.
Tragedi yang menimpa keluargaku ini membawa banyak perubahan dalam hidupku, termasuk perubahan dalam pandanganku terhadap 3 hal yang akan aku bahas di artikel ini. Entah apakah aku adalah satu-satunya anak korban broken home yang berpikir demikian atau korban-korban lainnya juga?