Kepada IDN Times Community, Ica mengaku bahwa ia sempat mengalami pasang surut dalam menulis. Itu dialami kala ia memutuskan untuk fokus bersama kakaknya mengembangkan usaha kue.
"Lulus SMA aku langsung buka usaha sama kakak bikin kue pesanan. Aku kebagian buat menghias kue yang dibikin dan itu hasilnya lumayan. Saking terlenanya sama usaha itu (kue) aku pun sempat vakum nulis."
Meski vakum, namun Ica merasa kangen menulis. Mau memulai blog yang sempat cukup ramai pengunjung pun ia juga masih enggan. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk mencari-cari media lain yang memungkinkan ia untuk menyalurkan bakat sedari kecilnya tersebut.
"Aku pun coba cari-cari di Google, kok kebetulan yang muncul pertama itu IDN Times Community. Aku baca-baca ternyata platform ini memungkinkan orang untuk bisa menulis dan menghasilkan duit. Karena tergoda, aku cobalah nulis deh."
Hasilnya, artikel pertamanya sempat diterbitkan oleh editor. Namun setelah itu, cukup lama artikelnya tak dipublish dan ia pun mulai kehabisan kesabaran. Ica mengaku ia sempat meninggalkan menulis di IDN Times Community untuk mencoba di platform lain namun akhirnya ia kembali lagi karena di platform inilah idenya lebih masuk dan diwadahi.
"Jadi, setelah artikelku gak dinaik-naikin (publish) aku coba-coba nulis di tempat (platform) lain. Eh, ternyata kok gak cocok. Menurutku ide atau topik yang pengen ku tulis lebih masuk kalau di IDN Times Community."
Jadilah ia menulis lagi di Community dengan mengikuti tulisan yang sudah terbit terlebih dahulu dan hasilnya artikelnya pun setelah itu cukup sering dinaikkan atau diterbitkan oleh editor. Artikel yang berhasil diterbitkan itu salah satunya adalah soal fashion yang menjadi topik kesukaannya semenjak memulai blog bersama kakaknya.
"Aku kan mulai nulis di sini (IDN Times Community) itu bulan Januari 2018, sempat vakum karena gak dinaikin artikelnya (lalu ketawa) dan Maret nulis lagi dan langsung dinaikin. Aku pun rutin nulis mulai saat itu dan memang kebanyakan fashion atau sesuai promo sih (ketawa lagi)."