Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita ke luar jendela (pexels.com/Bruno Bueno)
ilustrasi wanita ke luar jendela (pexels.com/Bruno Bueno)

Hidup memang gak selamanya mulus. Ketika sedang lelah, biasanya kita akan mudah terkena berbagai pemikiran negatif. Salah satunya, merasa kalau hidup ini gak adil.

Kenapa, kok dia bisa hidup dengan santai, sementara kamu harus berjuang berdarah-darah. Padahal, dari segi fisik, kepintaran, kamu dan dia gak berbeda. Cuma nasib saja yang tak sama. Dia lahir dari keluarga berada, tapi kamu dari orangtua kurang berkecukupan.

Nah, supaya semangatmu yang lagi melorot gak semakin terperosok, yuk, ingat beberapa hal ini. Semoga, dengan kembali sadar akan beberapa hal berikut ini, bisa bikin kamu semangat lagi!

1. Semua orang punya perjuangannya sendiri-sendiri

ilustrasi pria berkacamata (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dia yang terlihat hidupnya nyaman, bukan berarti baik-baik saja. Sebab gak semua yang tampak itu menggambarkan fakta keseluruhannya.

Yang kamu bilang hidupnya santai, boleh jadi sedang iri kepadamu karena punya orangtua yang sayang. Sementara dia, selalu diabaikan dengan alasan sibuk kerja. Sekalinya hadir, sikap mereka sangat kasar.

Jadi, mulai sekarang enyahkan, ya paradigma "dia untung, aku sial". Sebab setiap orang itu punya perjuangannya masing-masing.

2. Kamu punya kendali atas hidupmu

ilustrasi wanita memegang cangkir (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Ketika hal yang kamu inginkan belum tercapai, atau hasil yang sudah kamu harapkan tak sesuai kenyataan, sangat mudah bersikap layaknya korban. Padahal, sesulit apa pun kondisi yang menimpa, tetap saja kamulah pemegang kendali dalam hidupmu.

Ketika hal buruk terjadi, kamu bisa memilih untuk bermuram durja dan terbenam dalam duka nestapa, atau memilih bangkit dan melangkah lagi. So, pilihan itu ada pada kamu. Bukan lingkungan, bukan keadaan, bukan orang lain!

3. Dengan adanya kesulitan, kamu jadi bisa merasakan kenikmatan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Gift Habeshaw)

Bagaimana bisa merasakan kenikmatan, jika sebelumnya gak pernah merasakan seperti apa kesulitan. Berbagai kondisi sulit yang kamu alami, membuatmu jadi mampu menghargai.

Pernah merasakan sakit, membuatmu jadi lebih berhati-hati dalam memilih makanan, karena ternyata sehat itu adalah nikmat yang tak terkira. Pernah merasakan sakitnya ditinggalkan, membuatmu menghargai pasangan yang saat ini menemani, supaya bisa terus bersama.

4. Kalau nyaman terus, kamu kapan naik levelnya?

ilustrasi wanita cantik (unsplash.com/Shot by Cerqueira)

Saat sekolah, sebelum kenaikan kelas, tentu kita harus berpayah-payah dulu, kan, untuk belajar supaya bisa lulus ujian. Begitu pun dalam hidup. Kalau mau nyaman-nyaman saja, ya, kapan kamu naik levelnya.

Mau kaya raya, punya tanah di mana-mana, rumah mewah, tapi gak mau berubah. Penginnya nyaman saja dengan pekerjaan sekarang yang memberikan gaji seadanya. Gimana bisa?

5. Yang didapat dari perjuangan akan lebih tahan lama

ilustrasi mobil mewah (unsplash.com/Joel Muniz)

Segala yang instan, biasanya berdampak gak baik. Membeli gelar tanpa belajar dahulu, akan ketahuan juga kualitasmu yang ternyata tipu-tipu. Hidup bergelimang harta dari menyabet hak orang lain, akhirnya terciduk juga dan masuk penjara.

Jadi, nikmati saja momen perjuanganmu saat ini. Sesuatu yang diraih dengan perjuangan, biasanya hasilnya akan baik dan tahan lama. Meskipun kamu kekurangan, fisikmu apa adanya, kecerdasanmu biasa-biasa saja, bukan berarti kamu gak berharga. Pasti ada makna kenapa kamu diciptakan Tuhan ke bumi ini.

Fokuskan saja pada membangun kapabilitasmu pribadi. Gak perlulah, tengok-tengok rumput tetangga. Percaya deh, Tuhan itu Maha Adil dengan menciptakan manusia sangat beragam. Jadi, kita bisa saling mengisi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorL A L A .