ilustrasi sikap menghakimi (pexels.com/Liza Summer)
Orang yang matang emosinya akan menyadari bahwa setiap orang punya kekurangan dan pernah berbuat kesalahan. Oleh karenanya, mereka gak akan asal menghakimi orang lain atas tindakan yang mungkin dinilai salah oleh orang banyak.
Namun, bukan berarti mereka akan membela yang salah, ya. Mereka hanya paham kalau siapa pun bisa berbuat salah dan memilih berempati alih-alih menghukum. Bukankah setiap orang berhak atas kesempatan kedua?
Prinsip inilah yang mereka pegang saat menghadapi kesalahan. Gak cuma pada orang lain, hal ini juga berlaku untuk dirinya sendiri. Sebab, mereka paham kalau dibanding sikap orang lain, penghakiman dari diri sendiri mampu lebih menjatuhkan.
Menjadi pribadi dewasa dengan emosi yang matang memang butuh proses yang terkadang lama dan gak mudah. Semua kembali pada kemauan masing-masing untuk berusaha memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Jadi, sampai dimana level kedewasaan, semua kembali pada seberapa jauh proses upgrade mindset-mu.