ilustrasi hotel room serive (pexels.com/cottonbro)
Takhayul seputar angka 13 berdampak signifikan pada desain bangunan dan industri perhotelan. Dilansir Travel and Leisure , ini semua berawal dari triskaidekaphobia, sebuah istilah yang serumit konsep yang dilambangkannya, namun secara sederhana disebut sebagai ketakutan akan angka 13.
Ketakutan ini diakibatkan karena kepercayaan bahwa angka 13 membawa sial atau buruk. Saat mempelajari akar budaya dan sejarah triskaidekaphobia, terungkap alasan yang menarik mengapa angka ini dianggap sial.
Dalam budaya Barat, pemahaman seputar angka 13 memiliki asal-usul alkitabiah. Cerita tentang perjamuan terakhir dalam tradisi Kristen, 13 orang berkumpul, tamu ke-13 adalah Yudas Iskariot, yang mengkhianati Yesus. Dengan demikian, 13 menjadi identik dengan pengkhianatan dan kesialan.
Selain itu, ada "Friday the 13th" yaitu Jumat tanggal 13 yang dianggap sebagai hari yang tidak beruntung. Beberapa orang menghindari nomor 13 dan oleh karenanya dalam beberapa bangunan atau perhotelan, lantai yang biasanya diberi nomor 13 dihindari atau dilewatkan.
Mitos tentang lantai 4 dan 13 ini mungkin berakar dari kepercayaan dan simbolisme tradisional dalam berbagai budaya. Namun, penting untuk diingat bahwa pandangan terhadap angka 4 dan 13 dapat bervariasi tergantung pada budaya dan tempat kamu berada.