Mumpung Masih Ada Waktu, 5 Hal yang Tak Boleh Diabaikan dalam Hidup 

Jangan takut disebut ketinggian angan-angan. Jangan dengarkan mereka yang bilang kamu pasti akan gagal. Mereka yang bilang begitu, saat ini juga belum tentu lebih berhasil daripada kamu, kan? Itu artinya, mereka pun tak tahu apa-apa tentang hidup mereka sendiri. Apalagi tentang takdirmu kelak.

Teruslah bergerak dengan apa pun yang kamu punya dan kamu bisa untuk mendekati terwujudnya mimpi-mimpimu. Sebab jika tidak, kelak kamu sudah makin tua dan lemah, kamu jelas tak punya lagi tenaga yang cukup untuk berjuang sekeras ini.

Beberapa kesalahan dengan sendirinya bisa terlupakan. Bahkan tanpa permintaan maaf. Baik yang melakukan kesalahan maupun yang sempat terluka tak lagi menganggapnya sebagai masalah. Hubungan cair kembali dengan mudah.

Tetapi tentu tidak semua kesalahan bisa berakhir sesederhana itu. Kesalahan yang besar dan terlalu menyakiti hati orang lain harus tetap kamu minta maaf. Bukan ia yang membutuhkan permintaan maaf itu melainkan dirimu sendiri. Jiwamu, yang meronta-ronta merindukan pembebasan dari kungkungan rasa bersalah.

Kalau kesalahan sudah dimaafkan, apakah tugas sudah selesai? Tentu saja belum. Kamu masih punya tugas memperbaiki kekeliruan yang masih bisa diperbaiki.

Bagaimana dengan yang tidak bisa lagi diperbaiki? Berjanjilah pada dirimu sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan berusahalah sekuat tenaga menjadi pribadi yang lebih baik. Itu cukup.

Sengaja dipilih kata ‘menunjukkan’, bukan ‘mengatakan’. Sebab menunjukkan lebih luas pengertiannya. Jika mengatakan sebatas di lisan, belum tentu tindakannya selaras, maka menunjukkan bisa dengan berbagai cara dan terasa betul-betul dari lubuk hati. Bukti akan keseriusan.

Ya, bilang sayang saja tidak pernah cukup. Semua orang bisa bilang sayang tetapi perilakunya boleh jadi seperti pengingkaran besar-besaran dengan tak henti-hentinya melukai bahkan atas nama kasih sayang itu sendiri. Maka yang harus kamu lakukan adalah menyelaraskan perbuatanmu dengan pernyataan sayangmu.

Hidup berpuluh-puluh tahun lamanya pun menjadi sia-sia jika kita hanya menghabiskannya untuk diri sendiri. Manusia tidak diciptakan untuk menjadi seegois itu.

Kemanfaatan yang kamu berikan dalam kehidupan orang lain bukan tentang bagaimana kelak kamu akan dikenang setelah kamu tiada. Toh, saat itu terjadi, kamu sudah tak tahu apa-apa. Namun ini semata-mata untuk memenuhi kebutuhanmu sendiri yang paling hakiki sebagai manusia.

Membicarakan kematian mungkin terasa kurang masuk akal karena kita masih hidup, muda dan sehat. Namun bagaimanapun, garis akhir itu memang ada, kan?

Kita hanya tidak tahu garis itu terbentang di titik mana sementara kita terus berjalan ke sana. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak menunggu tua untuk terus melakukan 5 hal di atas.