Norak! Sebaiknya 6 Hal Ini Jangan Pernah Kamu Posting di Media Sosial

Terkadang saat sedang asyik ngobrol dengan teman lewat Whatsapp, kamu menyempatkan untuk menyimpan percakapan kalian dan ingin mengunggahnya di Insta Story. Namun sebelum melakukannya, ada baiknya kamu baca lagi, apakah obrolan kalian ini mengandung unsur pribadi atau tidak. Misalnya, dia tengah curhat soal masalah keluarganya. 

Sangat tidak beretika ketika kamu membagikan obrolan tersebut ke media sosial dan ditonton oleh banyak orang. Pikirkan perasaan temanmu, apalagi kamu gak meminta izinnya terlebih dahulu padanya.

Berkat kecanggihan teknologi, kamu jadi bisa dengan mudah mendapatkan update berita setiap harinya. Namun perlu diingat, bahwa gak semua laman berita online yang ada bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tak sedikit berita yang ternyata sekadar hoax atau clikbait.

Makanya, kamu harus ekstra teliti sebelum membagikan ulang suatu berita. Baca dulu isinya dengan teliti, cari sumbernya yang bisa dipercaya baru deh kalau sudah yakin kamu bisa membagikannya ke media sosial pribadimu. Ingat ya, menyebarkan berita hoax walaupun tidak disengaja tetap bisa terseret ke jalur hukum, lho. 

Hate speech atau ujaran kebencian memang tidak selayaknya kamu posting di media sosial. Karena selain bisa menyinggung beberapa orang, itu juga dapat menimbulkan perselisihan. Menyindir seseorang lewat Insta Story juga bisa dikategorikan sebagai ujaran kebencian, lho.

Apalagi jika kamu menuliskan kata-kata penghinaan yang seolah-olah ditujukan ke satu orang. Namun karena kamu gak menuliskan dengan jelas siapa orangnya, yang ada justru banyak orang merasa yang dimaksud adalah dia. Nah, malah nambah masalah kan?

Masalah pribadi sebaiknya cukup jadi konsumsi diri sendiri saja. Memang saat menghadapi persoalan yang pelik, seperti bertengkar dengan pacar atau orang tua, kamu butuh tempat untuk berkeluh kesah. Tapi menceritakan permasalahan pribadimu ke media sosial, bukanlah solusi yang tepat. Akan ada banyak orang yang membaca postinganmu, dan itu bisa memunculkan banyak persepsi. Selain itu, secara tidak langsung kamu sedang mengumbar aibmu sendiri. 

Daripada curhat online di Facebook, lebih baik cerita pada saudara atau sahabat yang kamu percaya. Bisa saja kan, mereka memberikan masukan dan membantumu menyelesaikan masalah. 

Bisa membeli barang-barang branded dengan uang hasil kerja kerasmu sendiri, tentu sangat membanggakan. Akan tetapi tidak perlu sampai memamerkannya ke media sosial, apalagi disertai dengan banderol harganya. Buat orang yang melihat itu menunjukkan kalau kamu orang yang sombong.

Apa yang kamu miliki sekarang cukup disyukuri saja, jangan malahan dijadikan alat untuk pamer sana-sini. Ingat, di atas langit masih ada langit. Banyak orang yang lebih mampu darimu, tapi mereka tidak norak dengan sering menunjukkan kemewahan di media sosialnya. 

Walaupun gak banyak, tapi ada saja orang yang suka memamerkan bagian tubuh sensitifnya di media sosial. Mungkin sah-sah saja jika itu digunakan untuk keperluan foto profesional, sehingga harus berpose seksi. Tapi jika motivasinya hanya sekadar pamer lekuk tubuh, agaknya kurang bijak kalau sampai diunggah ke media sosial, ya! Cukup jadikan foto-foto tersebut sebagai koleksi pribadi saja, jangan sampai dipertontonkan ke banyak orang. Masak gak malu sih? 

Sebagai seseorang yang bisa berpikir dewasa, lumrahnya kamu dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Karena mau tidak mau, apa yang kamu tampilkan di media sosial pribadimu, itu mencerminkan karakter dirimu sendiri. Jadi, mau dinilai positif atau negatif nih?