Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumber Gambar: radiobuku.com

"Karena hidup tidak pernah hanya tentang diri sendiri."

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk ikut mewujudkan lahirnya generasi penerus bangsa yang cerdas. Tidak perlu jauh-jauh, karena semuanya bisa dimulai dari tempat tinggal kita sendiri. Itulah yang dilakukan oleh seorang ibu yang peduli dengan nasib perempuan dan anak bangsa yang  menjadi tonggak utama sebuah bangsa.

Nursyida Syam, lahir dan besar di sebuah desa di bawah kaki Rinjani, tidak membuat ia kehilangan ide dan semangat untuk membantu sekitarnya. Ia selalu berpegang teguh pada prinsip bahwa hidup ini bukanlah untuk diri kita sendiri, namun hidup adalah harus bermanfaat bagi orang lain. Maka ia tak pernah berhenti untuk berbagi dan mengalirkan semangat belajar pada orang-orang di sekitarnya. Sosok yang biasa dipanggil Ibu Ida ini mengabdikan dirinya untuk masyarakat.

 

Sempat Tinggal Di Kota Besar Tak Membuatnya Lupa Kampung Halaman

Default Image IDN

Ibu Ida mengenyam pendidika sastra di Kota Yogyakarta. Tinggal di kota yang nyaman seperti Kota Jogja tidak membuat Ibu Ida lupa akan kampung halamannya. Ia lebih memilih pulang untuk berkontribusi di daerah asalnya yaitu Dusun Lendang Galuh Desa Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.

Membaca Adalah Salah Satu Cara Terbaik Untuk Memecahkan Permasalahan Masyarakat

Default Image IDN

Salah satu masalah yang dihadapi oleh masyarakat adalah rendahnya pengetahuan yang disebabkan karena rendahnya minat baca pada masyarakat. Budaya membaca belum mewabah di kalangan masyarakat terutama masyarakat kelas bawah. Hal ini karena kurangnya akses masyarakat untuk mendapatkan buku bacaan karena faktor ekonomi dan kurangnya tempat mendapatkan buku. Ibu Ida mendirikan sebuah klub membaca untuk perempuan, anak-anak dan siapa saja yang ingin membaca.

Klub Baca Itu Ia Sebut Klub Baca Perempuan

Klub baca perempuan awalnya dikhususkan untuk perempuan dengan harapan dapat meningkatkan kemandirian dan memberikan dampak positif bagi lingkungannya. Perempuan sebagai sekolah pertama anak-anaknya harus memiliki pengetahuan yang tinggi agar dapat menyalurkannya pada anak-anak mereka kelak.

Tidak Sedikit Yang Tidak Percaya dengan Niat Tulusnya

Default Image IDN

Banyak orang yang tidak percaya bahwa ia benar-benar tulus ingin membantu anak-anak dan para perempuan di sekitarnya. Isu bahwa ia hanya “cari muka” agar terkenal tidak pernah ia gubris. Ia tetap maju dengan klub membacanya.

Setelah Klub Baca Perempuan, Sekolah Alam Anak Negeri-pun Dirintisnya

Mencintai alam adalah suatu keharusan yang dilakukan oleh semua orang yang tinggal di muka Bumi. Itulah yang ingin ditanamkan oleh ibu Ida pada anak-anak di sekitar tempat tinggalnya. Melalui sekolah alam yang didirikannya, ia berharap anak-anak dapat lebih dekat dengan alam dan semakin mencintai alam.

Teruslah Berjuang Karena Banyak Orang yang Masih Peduli

Default Image IDN

Seiring berjalannya waktu banyak orang yang peduli pada klub baca perempuan dan sekolah alam anak negeri. Sumbangan dari banyak pihak berdatangan silih berganti.

Memenangkan Sebuah Penghargaan adalah Bonus

Default Image IDN

Bonus dari sebuah kerja keras dan perjuangan adalah penghargaan dan pengakuan dari orang lain. Muncul sebagai pemenang Liputan 6 Award SCTV 2015 dalam kategori Sosial-Pendidikan bukanlah sesuatu yang menjadi cita-citanya, namun hal itu telah menjadi pemacunya untuk lebih bersemangat menyalurkan kegemaran membaca demi meningkatkan taraf hidup orang-orang di kampungnya.

Sudah paham kan, bahwa hal-hal kecil bisa dimulai dari sekarang dan dari lingkungan terdekatmu. Semoga kisah ini menginspirasi kamu untuk ikut menyalurkan semangat belajar pada orang-orang terdekat kamu.

Editorial Team