Ada berbagai interaksi sosial yang harus dihadapi seseorang setiap harinya. Dengan keluarga, teman, tetangga, atau pun rekan kerja. Tidak semuanya bisa diantisipasi dan kadang tidak bisa dihindari. Kita gak selalu bisa memilih dengan siapa kita harus berinteraksi, tapi kita bisa mengontrol bagaimana cara kita berinteraksi. Berani untuk menjadi orang yang “gak menyenangkan” bisa lebih menguntungkan dibandingkan terjebak sebagai people pleaser.
Awalnya mungkin susah dilakukan, apa lagi jika terbiasa jadi pribadi yang gak enakan dan selalu memikirkan perasaan orang. Menjadi orang yang “gak selalu menyenangkan” bukan berarti bersikap jahat atau gak peduli pada orang lain. Hanya memperjelas boundaries yang kami miliki tanpa mengurangi rasa saling menghargai dan menghormati. Selain punya hubungan lebih sehat dan bebas drama, berikut lima keuntungan jadi orang yang gak selalu dianggap menyenangkan oleh orang lain.