Art Exhibition "Expression of The Journey" pada Jumat (3/5/2025) di The Dharmawangsa Jakarta. (IDN Times/Adyaning Raras)
Sebelum pameran, Monica mengadakan terapi seni bersama anak-anak yatim piatu dari Yayasan Bima Azzahra dan Panti Asuhan Pondok Kasih Agape. Lewat sesi ini, anak-anak belajar mengekspresikan pengalaman hidup dan emosional melalui lukisan.
Monica menambahkan, “Selama sesi, para peserta diajak untuk membalik lukisan mereka, menutup mata, bahkan menukar karya mereka dengan orang lain. Tindakan sederhana ini bukan tentang teknik, tapi tentang belajar melepaskan, memercayai proses, dan berlatih kemurahan hati kepada orang lain. Lewat ini, kami menemukan bahwa seni bukan hanya tentang individu, tapi juga tentang pengalaman kolektif—sebuah ekspresi bersama atas kemanusiaan kita.”
Hasil karya di pameran mengingatkan bahwa setiap orang memiliki berbagai latar belakang yang berbeda. Setiap orang unik dengan caranya masing-masing. Meski berbeda, ada kekuatan yang menyatukan perbedaan tersebut.
Program ini juga mencakup sesi terapi seni interaktif bagi anak-anak usia 6–15 tahun yang difasilitasi oleh Monica, dengan fokus pada pengaturan emosi dan perilaku melalui eksplorasi kreatif. Didit Hediprasetyo Foundation lewat pameran ini, menegaskan bahwa kesejahteraan dan kreativitas dapat diakses semua orang.