Personal Branding merupakan sebuah kegiatan merekayasa potensi yang ada pada diri kita untuk menjadi keuntungan bagi kita dan orang di sekeliling kita. Tentunya, rekayasa yang dimaksud bukanlah sebuah kebohongan, tetapi rekayasa yang dilakukan seperti dalam dunia sains dan teknologi.
Sederhananya, ketika kamu ingin mendapat perhatian dari direksi, maka yang harus kamu lakukan ialah merekayasa potensi yang ada pada dirimu menjadi sebuah kompetensi. Tentunya bukan sembarang kompetensi, melainkan kompetensi yang memiliki beda autentik dan bermanfaat bagi stakeholder.
Akan tetapi, di balik ragam manfaatnya, ada saja stigma yang melekat pada personal branding itu sendiri. Berikut 5 pandangan negatif terhadap personal branding yang harus diluruskan!