Di zaman pramodern, status perempuan di masyarakat masih dianggap lemah. Kaum laki-laki maupun otoritas menganggap perempuan tidak mampu berperan apa-apa selain berdiam diri di rumah melayani suami juga mengurus anak.
Keganjilan tersebut mulai sedikit berubah ketika beberapa perempuan dengan keberaniannya menonjolkan diri dengan pemikiran dan aktif dalam kegiatan yang belum pernah dilakukan kaum wanita sebelumnya. Mereka melawan yang menurutnya tidak benar, dan menyuarakan bahwa kaum perempuan pun mampu berperan penting ditatanan masyarakat yang sedari dulu didominasi oleh kaum lelaki.
Atas jasa keberanian dan bersikukuh menyuarakan perdamaian di seluruh dunia maupun di negaranya masing-masing, 5 tokoh perempuan ini berhak diberi penghargaan Nobel yang sangat diimpi-impikan tokoh lainnya.