5 Pelajaran Penting dari Aksi Demo di Berbagai Daerah di Indonesia

Pertama, aksi-aksi yang terjadi mengajarkan bahwa kita—entah apa pun peran kita di masyarakat—perlu melek hukum. Gak harus menjadi ahli atau para penegak hukum. Minimal, kita perlu belajar beberapa hal tentang hukum, sehingga bisa terhindar dari masalah hukum di kemudian hari.

Bayangkan, jika seluruh masyarakat Indonesia tidak tahu dan tidak mau tahu soal persoalan undang-undang yang sedang terjadi, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab bisa dengan leluasa merancang peraturan yang merugikan rakyat. Namun, jika kesadaran publik terhadap hukum cukup tinggi, kemungkinan itu akan bisa dicegah.

Kesadaran hukum gak ada manfaatnya kalau gak disertai keberanian untuk bertindak. Harus diakui, meskipun aksi demo kadang tidak berjalan semulus yang diinginkan, tetap diperlukan demi tersampaikannya aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Lagi pula, demo adalah cara penyampaian pendapat yang sah dan diatur dalam undang-undang.

Bagaimana kalau keadaan gak memungkinkan kita untuk ikut demo? Masih banyak tindakan yang bisa kita lakukan, misalnya mengedukasi masyarakat tentang persoalan yang sedang terjadi. Minimal, kita bisa lakukan itu kepada orang-orang di sekitar kita.

Media sosial pun bisa kita manfaatkan untuk itu. Intinya, kita harus peduli dan mau bertindak demi kebaikan bangsa.

Namun, harus diingat bahwa berjuang demi bangsa dan negara juga harus dilakukan sesuai aturan. Untuk melakukan suatu kebaikan, yang penting bukan hanya niat yang benar, tapi juga cara yang benar. Jika cara yang dilakukan menabrak aturan, yang terjadi adalah anarki seperti yang juga terjadi di aksi demo di beberapa tempat.

Sebelum melakukan sesuatu, cari tahu dulu aturan yang berlaku. Jangan sampai niat baikmu membela kepentingan masyarakat malah justru merugikan mereka. Demokrasi seharusnya berjalan secara damai. Itu karena hanya dalam kondisi damailah, bangsa dan negara ini punya kemungkinan untuk maju.

Apakah menyampaikan aspirasi melalui demo bisa menghasilkan perubahan? Aksi demo baru-baru ini menunjukkan bahwa jawabannya adalah ya. Pemerintah memutuskan untuk meninjau kembali peraturan yang telah mereka buat karena desakan dari masyarakat. Jangan anggap bahwa demo itu gak ada gunanya dan gak akan menghasilkan apa-apa.

Di sisi lain, jangan pula berpikir bahwa pemerintah pasti akan mengabulkan setiap permintaan masyarakat yang berdemo. Hal itu tidak mungkin karena pemerintah pasti mempertimbangkan banyak hal sebelum membuat keputusan. Setelah berdemo, kita perlu belajar pula untuk menerima apa pun hasilnya dengan lapang dada.

Terakhir, kita belajar bahwa meskipun perbedaan pendapat sering terjadi, sebenarnya sebagian besar masyarakat maupun pemerintah sama-sama ingin yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

Jangan keburu berprasangka buruk bahwa seluruh bagian pemerintah pasti ingin merugikan rakyat. Sementara, masyarakat yang mendukung pemerintah pun bukan berarti pasti jahat.

Sering kali, masalahnya hanyalah pada perbedaan pandangan. Ada sebagian yang berpendapat begini, ada sebagian lagi yang berpendapat begitu, dan seterusnya. Namun, sebenarnya, niatnya sama-sama baik. Jadi, daripada anarkis dan saling bermusuhan, bukankah perbedaan pendapat itu lebih baik dibicarakan melalui diskusi yang sehat?

Itulah lima pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa demonstrasi di berbagai daerah akhir-akhir ini. Kita semua tentu berharap agar segala peristiwa ini akan berakhir dengan baik dan damai, sehingga masyarakat dan pemerintah bisa segera fokus bahu-membahu membangun Indonesia.