Tak sedikit dari kita yang merasa bahwa menginjak usia 20-an itu artinya sudah dewasa. Semua apa yang kita lakukan sudah baik dan bijaksana. Padahal, tak selamanya begitu lho.
Ada beberapa hal yang justru kita harus malu sama anak usia lima tahun. Anak-anak mengajarkan sesuatu yang seharusnya kita tiru. Nah, penasaran? Berikut ini penjelasannya.
Anak-anak usia empat sampai lima tahun mulai memiliki rasa penasaran. Gak jarang mereka akan bertanya banyak hal untuk membayar keingintahuannya. Hingga kadang orangtua sampai kewalahan untuk menjelaskan.
Berbeda dengan orang dewasa, alih-alih bertanya, sebagian besar dari kita mungkin lebih memilih diam dan cari tahu sendiri. Rasa gengsi dan malu seringkali menghalangi kita dari bertanya pada yang lebih tahu karena takut dikira bodoh atau gaptek. Padahal malu bertanya sesat dijalan lho.
Sedangkan kita yang berusia 20-an lebih suka berpura-pura. Sebenarnya menahan emosi alamimu adalah hal yang tidak baik, berpura-pura semuanya baik-baik saja saat hidupmu bermasalah malah membuatmu semakin terpuruk.
Selain jujur pada diri sendiri, anak-anak usia empat sampai lima tahun ini juga pandai bikin dirinya senang. Tak melulu harus punya mainan mahal, mendapatkan permen lolipop murahan atau main bareng teman saja sudah girang. Mereka bisa dengan mudah merasa bahagia akan hal-hal sederhana.
Tapi kita orang yang katanya lebih bijaksana, justru jarang merasa bahagia kecuali kalau mendapatkan hal-hal istimewa. Menunggu punya sedih ya.
Berbeda dengan orang dewasa, daya pikir dan logika yang semakin tumbuh justru membuat kita menjadi penakut dan was-was. Resiko menjadi alasan untuk tidak mencoba hal-hal baru yang bisa hidupmu jadi lebih “hidup”.
Tapi kita yang labih pandai justru kadang bersikap sebalikya. Kadang kita selalu menelan semua informasi yang masuk ke diri kita secara mentah-mentah, kita lupa untuk menyaring atau mem-filter informasi yang kita terima.
Nah, sudah tahu ‘kan apa saja yang bisa kita pelajari dari anak-anak usia 5 tahun. Yuk belajar lebih baik lagi.