Potret kekompakan peserta Clash of Champion (instagram.com/sandyk_sk)
Solidaritas pertemanan yang kuat dari para peserta juga menjadi alasan mengapa mereka begitu menginspirasi. Beberapa peserta diketahui pernah beberapa kali bertemu saat mengikuti olimpiade di masa lampau. Selain itu, ikatan tersebut mungkin terasa kuat karena mereka memiliki pemahaman dan pengalaman yang sama.
Tak hanya saling mendukung dalam hal prestasi, mereka juga saling mendukung saat ada yang mengalami cyberbullying yang sempat ramai kala itu. Mereka bersama-sama saling pasang badan saat melihat rekannya mendapat ujaran negatif di internet. Serta berusaha menghibur dan membantu untuk semangat dan bangkit kembali.
Pada puncaknya, nilai persahabatan yang kuat juga ditampakkan pada momen saat Axel (peserta dari NUS) harus melawan Sandy. Dimana mereka ini diketahui sudah saling mengenal dan berteman sejak kecil, sehingga saat mereka dihadapkan untuk menjadi rival cukup membuat terkejut. Meski begitu, mereka tetap saling mengapresiasi kemampuan satu sama lain. Begitu positifnya ya, nilai pertemanan mereka!
Tak hanya untuk menguji kecerdasan para peserta, acara Clash of Champions juga menguji para peserta tentang bagaimana mereka memupuk kerja sama tim dan mencari strategi terbaik. Berkat acara ini, beberapa penonton bahkan mengaku menjadi lebih termotivasi untuk lebih giat belajar. Kamu salah satunya gak nih?