ilustrasi generasi milenial bermain sosial media (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Di sisi lain, media sosial juga membawa dampak negatif bagi penggunanya yang turut berimbas pada kondisi psikologis responden. Sebanyak 69,53 persen responden merasa media sosial bersifat adiktif. Sementara, 46,95 persen responden merasa insecure saat menggunakan media sosial.
Banyak pula responden yang merasa terganggu karena terpapar konten negatif di media sosial, yakni sebanyak 41,22 persen responden. Ada pula yang merasa media sosial membuatnya mengalami kehawatiran ketinggalan tren atau FOMO (Fear Of Missing Out) yakni sebanyak 33,33 persen responden.
Hasil survei tersebut sesuai dengan beberapa pengalaman responden dalam survei IDN Times. Salah satunya, perempuan asal Sulawesi berinisial ATD yang pasif menggunakan media sosial.
ATD menjelaskan, “Bermain media sosial terlalu sering bisa meningkatkan tingkat insecurity dan FOMO.”
Hal serupa juga dibagikan oleh salah satu responden berinisial B yang merasa stres karena penggunaan media sosial. Perempuan yang tinggal di DKI Jakarta ini turut membagikan pengalamannya ketika ditanya mengenai pengalaman buruk bermedia sosial.
B menjelaskan, “Jadi stres dan merasa tertinggal, (merasa) belum cukup kalau lihat orang-orang lain share pencapaian mereka.”
Menurut Cania Mutia, M.Psi., Psikolog, seorang psikolog klinis dan dosen Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), media sosial memiliki beberapa dampak negatif bagi penggunanya. Adapun dampak negatif tersebut seperti pola perilaku bermasalah, adiksi, dan FOMO.
“Pertama, media sosial yang digunakan dalam jumlah yang berlebihan pasti akan menimbulkan pola perilaku bermasalah. Misal adiksi internet, adiksi sosial media. Kemudian dampak negatif lain memunculkan kecemasan, Fear Of Missing Out. Jadi penggunaan media sosial yang berlebihan menimbulkan kehawatiran ketika kita satu atau dua hari gak membuka. Nah kehawatiran ini yang bisa berkembang ke gangguan psikologis yang lain,” ujar Cania.
Tak hanya perasaan kurang nyaman, muncul juga pengalaman kurang menyenangkan yang dialami oleh beberapa responden. Salah satunya adalah CI, responden survei IDN Times bercerita mengenai pengalaman buruk yang diterimanya.
Perempuan yang berdomisili di DKI Jakarta ini mengungkapkan pengalaman tidak menyenangkan yang pernah Ia terima, “Orang lain menggunakan profil dan data saya di akunnya, dan memposting konten yang merugikan saya (konten yang mengandung unsur 18+).”
Pengalaman kurang menyenangkan dapat dialami siapa saja. Oleh karenanya, pengguna media sosial harus memiliki persiapan dalam menghadapi dampak negatif media sosial. Cania memberi beberapa tips mengenai hal tersebut.
“Jadi kita butuh beberapa kesiapain itu tadi untuk resiliensi, kita butuh untuk berpikir kritis, kita butuh untuk memahami perbedaan individu. Dan kita juga perlu menyiapakan diri mungkin salah satu caranya dengan self love, mencintai diri sendiri," kata Cania.