Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang melakukan self-acceptance (pexels.com/Armin Rimoldi)

Pernah gak sih kamu merenungkan kembali apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan dirimu? Lalu, kira-kira sikap seperti apa yang sebaiknya kamu lakukan terhadap kekurangan yang dimiliki? Nah sepertinya, kamu perlu mulai melakukan yang namanya self-acceptance, nih.

Self-acceptance atau penerimaan diri, adalah konsep psikologis yang sebenarnya sangat mendasar, namun sering diabaikan oleh banyak orang. Self-acceptance merupakan kemampuan untuk menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya, dengan semua kelebihan dan kekurangannya.

Berlatih self-acceptance bukan cuma soal merasa baik tentang diri sendiri, lho. Tetapi juga berdampak besar pada kesejahteraan mental dan emosional seseorang. Agar kamu lebih yakin lagi, ini nih enam alasan kenapa kamu perlu berlatih self-acceptance.

1. Meningkatkan kesehatan mental dan emosional

ilustrasi seseorang melakukan self-acceptance (pexels.com/Monstera Production)

Salah satu manfaat paling penting dari self-acceptance adalah demi kesehatan mental dan emosional. Ketika kamu berhasil menerima diri sendiri apa adanya, itu berarti kamu juga mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Kamu gak lagi merasa perlu untuk terus-menerus mencari persetujuan atau validasi dari orang lain. Ini bikin kamu lebih stabil secara emosional dan membantumubmerasa lebih bahagia dan damai.

Sebaliknya, ketika kamu gak menerima diri sendiri, kamu jelas akan mengalami tekanan emosional yang tinggi. Kamu jadi merasa perlu untuk selalu membandingkan diri dengan orang lain atau mencoba memenuhi standar yang gak realistis. Hati-hati, ini bisa mengakibatkan stres kronis, kecemasan, dan depresi.

2. Membantu dalam mengatasi hambatan dalam dirimu

ilustrasi seseorang membangun self-image (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat kamu gak menerima diri sendiri, kamu akan sangat mungkin menciptakan hambatan pada perkembanganmu sendiri. Kamu jadi merasa gak pantas untuk mencapai tujuanmu atau merasa terhambat oleh keraguan diri. Self-acceptance adalah kunci untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, lho.

Ketika kamu menerima diri sendiri, maka kamu akan merasa lebih percaya diri dan berani dalam mengejar impian dan tujuan. Kamu jadi punya kepercayaan pada kemampuanmu untuk mengatasi rintangan yang muncul di sepanjang jalan. Ini memberi dirimu kekuatan untuk bergerak maju tanpa terlalu terpengaruh oleh rasa takut atau ragu.

3. Meningkatkan hubungan dengan orang lain

ilustrasi seseorang melakukan self-acceptance (pexels.com/Armin Rimoldi)

Self-acceptance juga berdampak positif pada hubunganmu dengan orang lain. Ketika kamu mencintai dan menerima diri sendiri, maka kamu akan cenderung lebih baik dalam menerima dan mencintai orang lain. Kamu gak lagi memproyeksikan ketidakpuasan tentang diri sendiri pada orang lain, yang bisa mempengaruhi hubunganmu.

Selain itu, berlatih self-acceptance juga membantumu menjadi lebih autentik dalam hubungan. Kamu gak perlu menyembunyikan bagian-bagian dari dirimu atau berpura-pura menjadi seseorang yang bukan dirimu sama sekali. Hal ini memungkinkan kamu untuk membentuk hubungan yang lebih mendalam dan berarti dengan orang-orang di sekitarmu.

4. Membantu dalam mengatasi pengaruh media sosial

ilustrasi seseorang melakukan self-acceptance (pexels.com/100 files)

Di era media sosial yang penuh dengan gambar-gambar yang diatur dengan sempurna dan kehidupan yang tampak sempurna, self-acceptance menjadi semakin penting, lho. Banyak orang merasa tertekan oleh ekspektasi dan standar yang diterapkan oleh media sosial. Mereka seolah merasa perlu untuk mencocokkan gambar yang direpresentasikan oleh orang lain.

Dalam hal ini, berlatih self-acceptance adalah kunci untuk mengatasi pengaruh negatif media sosial tersebut. Ketika kamu menerima diri sendiri, kamu gak akan terlalu terpengaruh oleh citra diri yang gak realistis yang sering ditampilkan di media sosial. Kamu bahkan jadi lebih fokus pada kebahagiaan dan pencapaian daripada pada penampilan atau kesuksesan yang seharusnya kamu capai berdasarkan standar media sosial.

5. Membantu mengatasi perasaan ketidakamanan

ilustrasi seseorang melakukan self-worth (pexels.com/Taryn Elliott)

Banyak dari kita mengalami perasaan gak aman dalam hidup ini. Ketidakamanan ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti perasaan gak pantas atau meragukan diri. Self-acceptance membantu mengatasi perasaan ketidakamanan ini dengan mengajarkan kita untuk merasa berharga dan layak, guys.

Ketika kamu menerima diri sendiri apa adanya, kamu gak lagi merasa perlu untuk membuktikan atau mengesahkan nilaimu kepada orang lain. Kamu tahu betul bahwa dirimu berharga tanpa perlu membandingkan dengan orang lain atau mencapai standar yang gak realistis. Ini memberi kamu rasa aman dalam diri dan membantu kamu mengatasi perasaan gak aman tersebut.

6. Mendorong pertumbuhan diri yang sebenarnya

ilustrasi seseorang bertumbuh (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Terakhir, self-acceptance mendorong pertumbuhan diri yang sebenarnya. Ketika kamu menerima diri sendiri, kamu memiliki kebebasan untuk menjadi diri sendirinyang sejati dan mengejar apa yang sesuai dengan dirimu. Kamu gak lagi terjebak dalam peran atau self image yang gak sesuai dengan dirimu.

Berlatih self-acceptance memungkinkan kamu untuk mengejar impian dan tujuan yang sejalan dengan nilai dan minat. Ini membuka pintu untuk pertumbuhan yang lebih otentik dan memuaskan. Ketika kamu hidup sesuai dengan dirimu yang sebenarnya, kamu akan merasakan kebahagiaan yang lebih dalam dan pemenuhan yang lebih besar.

Self-acceptance adalah kunci untuk kesehatan mental dan emosional yang sejati. Ini membantu mengurangi tingkat stres, meningkatkan hubungan dengan orang lain, dan membuka pintu untuk pertumbuhan diri yang lebih besar.

Saat kamu merasa berharga dan menerima diri kita apa adanya, kamu memiliki landasan yang kokoh untuk membangun kebahagiaan, kesuksesan, dan kesejahteraan dalam hidupmu. Self-acceptance mengingatkan dirimu bahwa kamu unik, berharga, dan layak mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup.

Jadi, kapan mau mulai mencoba berlatih self-acceptance?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team