Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi suka berbelanja (pixabay.com/Atstock Productions)

Pernah tidak sih, kamu menemui fenomena di lingkungan sekitar kamu atau bahkan dirimu sendiri, ketika angka kembar suka khilaf beli barang banyak. Awalnya checkout satu barang dengan alasan self-reward, tapi malah jadi tergoda beli yang lain. Kalau kamu lagi di fase tersebut, bisa saja kamu sedang terjebak di fase impulsive buying.

Impulsive buying dapat diartikan sebagai perilaku dimana individu membeli sesuatu secara cepat dan spontan tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu manfaatnya. Impulsive Buying ini bersifat pembelian yang tidak direncanakan (unplanned buying) dan akhirnya memutuskan membeli suatu barang yang tidak pernah diinginkan sebelumnya.

Lalu, apa sih yang menyebabkan perilaku impulsive buying itu? Berikut beberapa penyebab impulsive buying.

1. FOMO

ilustrasi tidak ingin ketinggalan mengikuti trend (pexel.com/Andrii lemelyanenko)

FOMO merupakan singkatan dari fear of missing out, yakni rasa takut merasa tertinggal. Sebuah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri individu akibat ketinggalan sesuatu yang baru. Keadaan FOMO bisa membuat individu melakukan impulsive buying karena khawatir tertinggal oleh tren yang sedang terjadi.

2. Karakteristik kepribadian

Editorial Team

Tonton lebih seru di