Ilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Towfiqu_barbhuiya)
Sekarang kamu sudah tahu perbedaan hisab dan rukyat yang digunakan untuk mengetahui awal bulan baru. Selanjutnya, terdapat tiga kriteria yang digunakan dalam metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu:
1. Telah terpenuhinya ijtimak (konjungsi)
2. Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam
3. Pada saat terbenamnya matahari, piringan bagian atas bulan berada di atas ufuk.
Di sisi lain, pengamatan dengan metode rukyat sendiri ditandai dengan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya Ijtimak (konjungsi). Cara ini juga terbagi menjadi tiga cara, yaitu:
1. Mengandalkan mata telanjang
2. Mengamati dengan mata yang dibantu alat optik (umumnya teleskop)
3. Menggunakan alat optik (umumnya teleskop) terhubung sensor atau kamera.
Nah, itu dia penjelasan dari perbedaan hisab dan rukyat yang sering jadi penentu mulainya bulan Ramadan. Semoga di bulan Ramadan tahun ini, kita bisa mendapatkan lebih banyak kemuliaan dibandingkan tahun lalu ya, teman-teman.
Penulis: Rani Purwanti